Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Madiun, Jawa Timur, melakukan "jemput bola" atau mendatangi target penderma (donor) dalam memberikan layanan donor darah guna menambah stok darah selama bulan Ramadan.
Kepala Pelayanan UTD PMI Kota Madiun Dwi Santoso mengatakan bahwa layanan jemput bola donor darah tersebut dengan membuka stan pelayanan malam hari di tempat-tempat yang ramai.
"Salah satunya di kawasan Pahlawan Street Center (PSC) setiap malam minggu. Saya berharap pengunjung PSC dan masyarakat sekitar dapat melakukan donor darah usai salat Tarawih," ujar Dwi Santoso di Madiun, Senin.
Menurut ia, layanan jemput bola donor darah tersebut karena selama puasa jumlah penderma di UTD PMI Kota Madiun menurun drastis dari hari biasa.
Jika hari biasa jumlah donor mencapai 40 orang per hari, selama bulan puasa ini rata-rata 10—15 orang yang berdonor setiap hari.
Selain layanan jemput bola, pihaknya juga menambah jam pelayanan di kantor UTD Jalan Bali, yakni mulai pukul 07.00—22.00 WIB.
Ia mengatakan bahwa pihaknya intensif melakukan sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya menjaga kecukupan stok darah.
"Otomatis selama bulan puasa ini ada penurunan jumlah donor. Akan tetapi, kami tetap membuka pelayanan, mungkin setelah salat Tarawih, masyarakat bisa berdonor," katanya.
Meski jumlah donor mengalami penurunan selama bulan Ramadan ini, Dwi Santoso menegaskan bahwa pihaknya menjamin stok darah tetap aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Ia menyebutkan stok darah hingga Senin (19/4) pagi di UTD PMI Kota Madiun mencapai 43 kantong terdiri atas golongan A lima kantong, golongan B ada 15 kantong, golongan O ada 11 kantong, dan golongan AB ada 12 kantong.
"Stok darah tersebut untuk mencukupi kebutuhan yang ada di dalam kota serta membantu daerah lain jika membutuhkan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Kepala Pelayanan UTD PMI Kota Madiun Dwi Santoso mengatakan bahwa layanan jemput bola donor darah tersebut dengan membuka stan pelayanan malam hari di tempat-tempat yang ramai.
"Salah satunya di kawasan Pahlawan Street Center (PSC) setiap malam minggu. Saya berharap pengunjung PSC dan masyarakat sekitar dapat melakukan donor darah usai salat Tarawih," ujar Dwi Santoso di Madiun, Senin.
Menurut ia, layanan jemput bola donor darah tersebut karena selama puasa jumlah penderma di UTD PMI Kota Madiun menurun drastis dari hari biasa.
Jika hari biasa jumlah donor mencapai 40 orang per hari, selama bulan puasa ini rata-rata 10—15 orang yang berdonor setiap hari.
Selain layanan jemput bola, pihaknya juga menambah jam pelayanan di kantor UTD Jalan Bali, yakni mulai pukul 07.00—22.00 WIB.
Ia mengatakan bahwa pihaknya intensif melakukan sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya menjaga kecukupan stok darah.
"Otomatis selama bulan puasa ini ada penurunan jumlah donor. Akan tetapi, kami tetap membuka pelayanan, mungkin setelah salat Tarawih, masyarakat bisa berdonor," katanya.
Meski jumlah donor mengalami penurunan selama bulan Ramadan ini, Dwi Santoso menegaskan bahwa pihaknya menjamin stok darah tetap aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Ia menyebutkan stok darah hingga Senin (19/4) pagi di UTD PMI Kota Madiun mencapai 43 kantong terdiri atas golongan A lima kantong, golongan B ada 15 kantong, golongan O ada 11 kantong, dan golongan AB ada 12 kantong.
"Stok darah tersebut untuk mencukupi kebutuhan yang ada di dalam kota serta membantu daerah lain jika membutuhkan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021