Pemerintah Kabupaten Magetan memasang sejumlah alat deteksi dini atau early warning system (EWS) di beberapa desa di Kecamatan Plaosan dan Poncol yang dinilai rawan terjadi bencana longsor.

Kasi Kesiapsiagaan dan Pencegahan Bencana BPBD Magetan Suparman di Magetan, Kamis, mengatakan EWS tanah bergerak di Kecamatan Poncol dipasang di Desa Gonggang, sedangkan di Kecamatan Plaosan dipasang di tiga desa, yakni Dadi, Ngancar, dan Sarangan.

"Empat desa tersebut termasuk kategori rawan longsor. Makanya dipasang EWS pergerakan tanah," ujar dia.

Selain karena rawan longsor, katanya, pemilihan empat desa tersebut dipasangi EWS karena akses menuju kawasan wisata.

Seperti di Ngancar, Kecamatan Plaosan, terdapat tebing di pinggir jalan tembus Cemoro Sewu yang merupakan jalur alternatif penghubung Jawa Timur dan Jawa tengah. Jika daerah itu mengalami tanah longsor bisa menutup akses dan membahayakan pengguna jalan.

Di Desa Genilangit dan Gonggang, Kecamatan Poncol, titik rawan longsor berada di jalan menuju Dusun Wonomulyo.

Suparman menambahkan sebetulnya masih banyak tempat di Kabupaten Magetan yang perlu dipasangi EWS tanah bergerak, seperti di Kecamatan Parang dan Panekan yang juga berada di lereng Gunung Lawu.

"Namun, BPBD perlu melakukan studi lebih lanjut untuk pemasangannya di Panekan dan Parang," katanya.

Meski demikian, pihaknya menyebutkan jika di Panekan terdapat dua desa, yakni Ngiliran dan Bedagung, yang kerap dilanda longsor.

Hanya saja, kata dia, lokasinya jauh dari permukiman warga, sedangkan di Kecamatan Parang, longsor rawan terjadi di Desa Trosono.

Bahkan, katanya, di Desa Trosono longsor terakhir terjadi pada Selasa (13/4), merusak dua rumah warga dan menjebolkan pelengsengan SMPN 3 Parang yang juga menimpa SDN 1 Trosono.

Pihak BPBD Magetan meminta warga yang tinggal di wilayah rawan longsor untuk selalu waspada, terlebih BMKG masih terus memberikan peringatan dini akan potensi curah hujan yang tinggi.

Jika hujan deras mengguyur selama berjam-jam, warga di wilayah rawan bencana diminta untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021