Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini perihal potensi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang di sebagian besar wilayah di Indonesia pada Kamis.
Dalam peringatan dini cuaca, BMKG memprakirakan wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat disertai petir dan angin kencang, seperti di Aceh, Bali, Bangka Belitung, Banten, Bengkulu, DKI Jakarta, Gorontalo, Jambi, Jawa Barat, Jawa Timur.
Kemudian Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Lampung, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Riau, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara.
Khusus di wilayah DKI Jakarta, BMKG memperingatkan masyarakat untuk waspada akan potensi hujan disertai kilat/petir di wilayah Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur pada siang hingga menjelang malam hari.
Sementara di Jawa Barat, hujan disertai kilat dan angin kencang berpotensi terjadi di Kota dan Kabupaten Bogor, Depok, Kota/Kabupaten Bekasi, Sukabumi, Cianjur, Purwakarta, Bandung Raya, Karawang, Subang, Indramayu, Sumedang, Garut, Tasikmalaya, Cirebon, Majalengka, Kuningan, dan Ciamis.
BMKG juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai gelombang tinggi hingga enam meter yang berpotensi di perairan Samudra Pasifik utara Papua dan Papua Barat.
"Potensi gelombang dengan kategori sangat tinggi 4-6 meter berpeluang terjadi di Samudra Pasifik utara Papua barat - Samudra Pasifik utara Papua," ujar Kepala Pusat Meteorologi Maritim Eko Prasetyo.
Gelombang tinggi tersebut diprakirakan terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia antara 14 - 16 April 2021.
Sementara terkait Siklon Tropis Surigae diprakirakan akan berkembang menjadi badai tropis kuat (STS), bahkan topan/typhoon (TY) pada tanggal 16 April 2021.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan saat ini bibit siklon tropis di Utara Papua telah berkembang menjadi Siklon Tropis Surigae yang bergerak ke arah barat laut mendekati wilayah Filipina.
"Akibatnya, saat ini terjadi peningkatan kecepatan angin rata-rata di wilayah Utara Sulawesi dan sekitarnya berkisar 8 - 20 knot," ujar Dwikorita dalam keterangannya yang diterima di Jakarta. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Dalam peringatan dini cuaca, BMKG memprakirakan wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat disertai petir dan angin kencang, seperti di Aceh, Bali, Bangka Belitung, Banten, Bengkulu, DKI Jakarta, Gorontalo, Jambi, Jawa Barat, Jawa Timur.
Kemudian Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Lampung, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Riau, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara.
Khusus di wilayah DKI Jakarta, BMKG memperingatkan masyarakat untuk waspada akan potensi hujan disertai kilat/petir di wilayah Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur pada siang hingga menjelang malam hari.
Sementara di Jawa Barat, hujan disertai kilat dan angin kencang berpotensi terjadi di Kota dan Kabupaten Bogor, Depok, Kota/Kabupaten Bekasi, Sukabumi, Cianjur, Purwakarta, Bandung Raya, Karawang, Subang, Indramayu, Sumedang, Garut, Tasikmalaya, Cirebon, Majalengka, Kuningan, dan Ciamis.
BMKG juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai gelombang tinggi hingga enam meter yang berpotensi di perairan Samudra Pasifik utara Papua dan Papua Barat.
"Potensi gelombang dengan kategori sangat tinggi 4-6 meter berpeluang terjadi di Samudra Pasifik utara Papua barat - Samudra Pasifik utara Papua," ujar Kepala Pusat Meteorologi Maritim Eko Prasetyo.
Gelombang tinggi tersebut diprakirakan terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia antara 14 - 16 April 2021.
Sementara terkait Siklon Tropis Surigae diprakirakan akan berkembang menjadi badai tropis kuat (STS), bahkan topan/typhoon (TY) pada tanggal 16 April 2021.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan saat ini bibit siklon tropis di Utara Papua telah berkembang menjadi Siklon Tropis Surigae yang bergerak ke arah barat laut mendekati wilayah Filipina.
"Akibatnya, saat ini terjadi peningkatan kecepatan angin rata-rata di wilayah Utara Sulawesi dan sekitarnya berkisar 8 - 20 knot," ujar Dwikorita dalam keterangannya yang diterima di Jakarta. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021