Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, melakukan vaksinasi COVID-19 pada pengendara ojek daring dan taksi secara drive thru sehingga mengantisipasi terjadi kerumunan massa.

"Ini lebih simpel, mereka tidak berkerumun. Beberapa kali kami lakukan (vaksinasi COVID-19, red.) masih berkerumun, kalau drive thru kan observasi sebentar terus mereka keluar," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Kediri, Senin.

Ia mengatakan sekitar 150 pengendara ojek daring serta pengemudi taksi yang diberikan suntikan vaksin COVID-19 jenis Sinovac. Lokasi vaksinasi di halaman area Balai Kota Kediri.

Ia menambahkan vaksinasi memang diberikan kepada pengendara ojek daring dan pengemudi taksi, karena mereka juga berisiko terpapar COVID-19. Mereka juga rawan memaparkan kepada orang lain, karena pekerjaannya mengharuskan bertemu banyak orang.

Pemerintah juga telah membuat petunjuk teknis vaksinasi kepada pelayan publik, termasuk pengendara ojek daring dan pengemudi taksi.

"Kami memberikan vaksin kepada ojek daring dan taksi daring ini, karena mereka melakukan pelayanan. Jadi mereka ini juga sering bertemu dengan masyarakat, setiap harinya bertemu. Artinya mereka juga memiliki risiko memaparkan dan terpapar tinggi," kata dia.

Dalam kegiatan itu, sekitar 150 orang diberi vaksin COVID-19. Mereka yang merupakan ojek daring, masuk area balai kota mengendarai sepeda motor. Begitu juga pengemudi taksi, masuk dengan naik mobil.

Mereka juga tetap melewati beberapa titik pemeriksaan, termasuk cek suhu badan, tensi darah, serta pemeriksaan riwayat kesehatan. Setelah dinyatakan lolos, mereka melanjutkan perjalanan hingga depan halaman balai kota dan dilakukan penyuntikan vaksin COVID-19.

Petugas bahkan juga dengan suka rela masuk mobil untuk melakukan penyuntikan vaksin. Dengan tetap mengenakan alat pelindung diri, vaksinasi tersebut dilakukan. Namun, bagi pengendara taksi atau ojek yang perempuan, juga disediakan tempat khusus untuk penyuntikan vaksin.

Kendaraan mereka diparkir terlebih dahulu, lalu menunggu 30 menit untuk mengetahui ada kejadian pascaimunisasi atau tidak. Jika tidak, mereka dipanggil dan diberikan surat yang menunjukkan sudah ikut vaksinasi.

"Ini kan bertahap. Yang penting divaksin seadanya dulu. Kurang lebih ada 150 orang. Mereka ini kebetulan kerja di Kota Kediri dan ini bukan hanya orang Kediri saja, tadi ada dari Gringging (Dusun Gringging, Desa Cerme, Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri), ada dari Semen (Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri) ada dari Nganjuk, tapi cari nafkah di Kediri," ujar dia.

Hingga saat ini, di Kota Kediri sudah sekitar 22 ribu warga mengikuti vaksinasi. Pemkot Kediri berharap, vaksinasi bisa dilakukan secepatnya, demi meminimalisir risiko terpapar COVID-19.

Di Kota Kediri, hingga Minggu (4/4) terdapat 1.286 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19, 10 orang yang masih dirawat, 1.141 orang sudah sembuh, dan 135 orang meninggal dunia. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021