Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu, menggelar Hari Belanja Pasar Rakyat dan UMKM, dan gerakan untuk memulihkan ekonomi lokal ini dipimpin langsung oleh Bupati Ipuk Fiestiandani Azwar Anas.

"Kami melibatkan pemerintah daerah dan berbagai elemen lainnya, termasuk teman-teman BUMN dan swasta. Ribuan orang tergabung dalam program ini, tersebar ke seluruh pasar tradisional dan UMKM-UMKM se-Banyuwangi," kata Bupati Ipuk.

Ia menjelaskan bahwa pelaksanaan program ini dibagi antara pasar tradisional dan UMKM.

"Jadi, sudah didata dan dibagi habis, kelompok A misalnya ke pasar tradisional di Kecamatan Genteng, kelompok B ke UMKM alat rumah tangga, dan seterusnya," ujarnya.

Mengenai target transaksi pembelian, Bupati Ipuk mengaku optimistis mencapai ratusan juta duit bakal tergelontorkan ke pasar rakyat dan UMKM.

"Hitungan kami, Insya Allah ratusan juta, karena ada ribuan orang ikut. Nantinya akan direkap transaksinya," tuturnya.

Menurut Ipuk, gerakan ke pasar ini tidak hanya membeli bahan baku pangan, tapi juga berbagai barang lainnya seperti pakaian, tas, perlengkapan ibadah, alas kaki, peralatan memasak, peralatan kebersihan, dan sebagainya. Adapun untuk UMKM menyasar berbagai segmen, mulai makanan-minuman, batik, sampai kerajinan tangan.

"Awalnya saya mengajak untuk bikin gerakan ini, ternyata responsnya luar biasa. Jadi ini tidak membebani, misalnya gara-gara diajak bupati ke pasar, lalu pegawai BUMN sungkan untuk menolak. Karena ternyata semuanya antusias ingin menggerakkan pasar rakyat dan UMKM," katanya.

Bupati Ipuk mengemukakan bahwa gerakan ini merupakan bagian dari program UMKM Naik Kelas. Dia menyebut ada tiga langkah yang ditempuh bersamaan.

Pertama, pemberdayaan yang dilakukan melalui sertifikasi, mentoring, dan sebagainya. Kedua, fokus pada penjualan dengan melibatkan seluruh UMKM pada kegiatan Banyuwangi Festival dan peluncuran gerakan belanja ke pasar dan usaha rakyat ini. Ketiga, menjembatani akses permodalan melalui kerja sama dengan perbankan dan lembaga nonbank.

"Jadi kami jalankan strategi jangka pendek dan panjang. Kalau jangka panjang lewat pemberdayaan, kalau jangka pendek ya bagaimana jualan pasar rakyat dan UMKM segera laku dalam waktu dekat ini, di masa pandemi yang sulit ini. Dari situlah gerakan belanja ke pasar dan UMKM ini lahir," katanya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021