Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi beserta jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah meninjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 metode drive thru atau layanan tanpa turun dari kendaraan bagi masyarakat lanjut usia di Universitas Surabaya, Sabtu.

Eri Cahyadi mengatakan vaksinasi dengan metode drive thru merupakan salah satu upaya pemkot agar masyarakat tidak berat ketika divaksin.

"Harapan kami ketika mereka datang bersama keluarga dan setelah divaksin bisa keluar bersama karena biasa kan di puskesmas. Kami membuat terobosan-terobosan sehingga banyak yang vaksin di Surabaya. Salah satunya dengan drive thru ini," ujar Eri.

Menurut Eri, Pemerintah Kota Surabaya semakin banyak warga Kota Pahlawan yang menerima suntikan vaksin akan semakin bagus guna mempercepat adanya kekebalan kelompok.

Eri mencontohkan vaksinasi di Grand City Surabaya yang ditargetkan mencapai 5.000 orang per hari.

"Di situ digunakan seluruh orang di Jatim termasuk yang lansia. Karena itu, kemarin saya sampaikan untuk lansia yang belum divaksin di pemkot diarahkan ke Grand City," katanya.

Mengenai capaian vaksinasi lansia di Kota Surabaya, Eri mengungkapkan telah mencapai 1.000 orang. Jumlah tersebut karena pihaknya masih menunggu stok vaksin yang ada.

"Karena kami juga menunggu kalau stok yang ada dihabiskan semua berarti harus menghitung stok kedua," katanya.

Wakil Rektor III Universitas Surabaya Dr. RR Christina Avanti, M.Si., Apt menjelaskan kuota vaksinasi drive thru di kampus setempat dibatasi 500 orang per hari.

"Untuk menghindari membludaknya warga yang ingin vaksinasi, mereka harus membuat janji di aplikasi Halodoc. Misalnya, jam 08.00, maka harus datang jam tersebut," ujarnya.

Christina mengungkapkan banyak warga yang ingin melakukan vaksinasi metode drive thru di Ubaya karena bertepatan pada hari libur Paskah.

"Mungkin karena hari libur, jadi habis vaksin sekalian keluar bersama keluarga," ujarnya.

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021