Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pamekasan menjamin ketersediaan kebutuhan bahan pokok cukup selama Ramadhan, bahkan hingga Hari Raya Idulfitri 1442 Hijrah nanti.

Kepala Disperindag Pamekasan Achmad Sjaifudin di Pamekasan, Rabu, menjelaskan bahwa menjelang Ramadhan hampir setiap hari pihaknya melakukan pemantauan ketersediaan kebutuhan bahan pokok di lima pasar tradisional di wilayah itu.

"Kita telah melakukan monitoring di lima pasar. Terkait ketersediaan kebutuhan bahan pokok jelang Ramadhan masih relatif dalam posisi aman termasuk juga harga masih stabil karena tiap hari selalu kami pantau," katanya.

Ada lima pasar tradisional yang selalu dimonitor Disperidag, di antaranya Pasar Kolpajung, pasar 17 Agustus dan pasar Gurem yang berada di Kecamatan Kota serta pasar Pakong dan Pasar Waru.

Dari lima pasar tradisional yang menjadi pantauannya petugas, semuanya normal, bahkan beberapa komuditas cenderung menurun, seperti wortel, cabai rawit dan cabai biasa.

Wortel turun dari sebelumnya Rp10 ribu per kilogram, menjadi Rp9.500 per kilogram. Cabai biasa turun Rp2.500 per kilogram dari sebelumnya Rp50.000 menjadi Rp47.500 per kilogram, sedangkan cawai rawit turun Rp15.000 per kilogram dari sebelumnya Rp70.000 per kilogram menjadi Rp55.000 per kilogram.

"Jadi, hampir semua bahan pokok relatif stabil. Cabai juga mulai menurun," katanya, menjelaskan.

Walaupun harga dan stok kebutuhan pokok dipastikan aman menurut Kadisperindag, Pemkab Pamekasan diawal hingga Ramadhan akan membuka pasar murah guna menjaga kestabilan harga.

"Pasar murah ini direncanakan akan digelar mulai tanggal 12 April sampai 7 Mei 2021 di 7 kecamatan. Memang harapan bapak bupati pasar murah itu ada di seluruh kecamatan, namun kami masih sanggupnya hanya di 7 kecamatan termasuk juga adanya keterbatasan dari distributor," ungkapnya.

Mantan Kadisparbud ini berharap kepada masyarakat agar di bulan suci Ramadhan nanti tidak berbelanja secara berlebihan dan hanya membeli sesuai kebutuhan. Sebab, pembelian berlebihan, terderung berpengaruh pada kenaikan harga.

"Ini berdasarkan kebiasaan tahun-tahun sebelumnya," katanya.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021