Pemerintah Kabupaten Situbondo menyiapkan sebanyak 12 dari 132 desa yang masuk kategori desa maju untuk menjadi desa mandiri, dari target enam desa mandiri yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) lima tahun ke depan.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Situbondo Lutfi Joko Prihatin mengatakan tahapan dari desa maju menjadi desa mandiri salah satunya diukur melalui indeks desa membangun (IDM), yang disusun dari tiga pilar utama, yaitu indeks sosial, ekonomi, dan lingkungan.
"IDM-nya harus kami ukur dan terukur. Kami cek dulu kekurangannya apa. Kalau sudah tahu kekurangannya di mana, kami koordinasikan dengan instansi lain untuk bisa menambah skor," kara Lutfi di Situbondo, Senin.
Menurut ia, skor indeks desa membangun atau IDM yang harus dimiliki desa maju, yakni 0,81, sedangkan untuk desa mandiri 0,81 ke atas. Dari 132 desa di Situbondo, ada 12 desa di antaranya berstatus maju, selebihnya sebanyak 120 desa berstatus berkembang dengan rentang skor 0,5-0,7.
"Kami berupaya untuk bisa mendongkrak skor desa maju, dalam rangka percepatan menuju desa mandiri. Termasuk juga desa yang statusnya berkembang kami dorong menjadi desa maju," ucapnya.
Kata Lutfi, dengan mengoptimalkan dana desa yang ada, pemerintah desa akan mampu memberikan kontribusi sehingga bisa menaikkan status desa berkembang menjadi maju, dan desa maju menjadi desa mandiri.
"Dana desa jangan hanya digunakan untuk hal yang punya daya ungkit kecil agar bisa memberikan kontribusi untuk menaikkan statusnya," tuturnya.
Berikut 12 desa maju yang disiapkan menuju desa mandiri, Desa Sumberkolak dan Alasmalang (Kecamatan Panarukan), Desa Wonorejo (Kecamatan Banyuputih), Desa Tenggir dan Curahjeru (Kecamatan Panji).
Desa Kalibagor dan Kotakan (Kecamatan Situbondo), Desa Kesambirampak (Kecamatan Kapongan), Desa Trigonco (Kecamatan Asembagus), Desa Langkap dan Besuki (Kecamatan Besuki), Desa Mangaran (Kecamatan Mangaran). (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Situbondo Lutfi Joko Prihatin mengatakan tahapan dari desa maju menjadi desa mandiri salah satunya diukur melalui indeks desa membangun (IDM), yang disusun dari tiga pilar utama, yaitu indeks sosial, ekonomi, dan lingkungan.
"IDM-nya harus kami ukur dan terukur. Kami cek dulu kekurangannya apa. Kalau sudah tahu kekurangannya di mana, kami koordinasikan dengan instansi lain untuk bisa menambah skor," kara Lutfi di Situbondo, Senin.
Menurut ia, skor indeks desa membangun atau IDM yang harus dimiliki desa maju, yakni 0,81, sedangkan untuk desa mandiri 0,81 ke atas. Dari 132 desa di Situbondo, ada 12 desa di antaranya berstatus maju, selebihnya sebanyak 120 desa berstatus berkembang dengan rentang skor 0,5-0,7.
"Kami berupaya untuk bisa mendongkrak skor desa maju, dalam rangka percepatan menuju desa mandiri. Termasuk juga desa yang statusnya berkembang kami dorong menjadi desa maju," ucapnya.
Kata Lutfi, dengan mengoptimalkan dana desa yang ada, pemerintah desa akan mampu memberikan kontribusi sehingga bisa menaikkan status desa berkembang menjadi maju, dan desa maju menjadi desa mandiri.
"Dana desa jangan hanya digunakan untuk hal yang punya daya ungkit kecil agar bisa memberikan kontribusi untuk menaikkan statusnya," tuturnya.
Berikut 12 desa maju yang disiapkan menuju desa mandiri, Desa Sumberkolak dan Alasmalang (Kecamatan Panarukan), Desa Wonorejo (Kecamatan Banyuputih), Desa Tenggir dan Curahjeru (Kecamatan Panji).
Desa Kalibagor dan Kotakan (Kecamatan Situbondo), Desa Kesambirampak (Kecamatan Kapongan), Desa Trigonco (Kecamatan Asembagus), Desa Langkap dan Besuki (Kecamatan Besuki), Desa Mangaran (Kecamatan Mangaran). (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021