Sekolah TK Kemala Bhayangkari 85 Mojokerto mulai menyimulasikan proses pembelajaran tatap muka sebagai bagian dari upaya normalisasi belajar mengajar di masa pandemi COVID-19 seperti saat ini.
 
Ketua Pengurus Yayasan Kemala Bhayangkari Cabang Mojokerto Fitri Dony Alexander di Mojokerto, Selasa, mengatakan, keputusan untuk membuka sekolah tatap muka telah didasari regulasi SOP dari Keputusan Menteri bersama (Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Dalam Negeri).
 
"Serta, diperkuat dengan hasil rapat bersama Satgas COVID-19 dengan berbagai pertimbangan matang," ucapnya.
 
Ia mengatakan tanggal 21 lalu Menteri Pendidikan telah menginstruksikan agar membuka sekolah tatap muka terbatas, dan berdasar hasil rapat Satgas COVID-19 tanggal 8 Desember 2020.
 
"Kami juga membuat mekanisme, satu jam saja maksimal untuk lima orang anak dan kelas bergantian. Setelah itu jika masih ada daring, dilaksanakan usai tatap muka. Tatap muka pun saat ini hanya berlaku bagi zona hijau dan kuning saja. Kami juga dibantu terus Dinas Pendidikan," terang Fitri Dony Alexander.
 
Pada pelaksanaan simulasi sekolah tatap muka terbatas sekaligus dilakukan peresmian taman lalu lintas, lapangan serba guna dan renovasi gedung sekolah.
 
Ia mengatakan TK Kemala Bhayangkari Mojokerto merupakan sekolah yang tersebar di tiga titik, yakni Sooko, Pacet dan Mojosari.
 
Fitri menyebut bahwa para orang tua murid sebelumnya telah diberikan sosialisasi dalam bentuk video simulasi.
 
Ia menjelaskan, jumlah murid TK Kemala Bhayangkari se-Cabang Mojokerto adalah 193 anak dan 192 orang tua murid ingin agar anak mereka segera melaksanakan pendidikan tatap muka.
 
Menurutnya, demi keamanan dan keselamatan bersama, proses sekolah tatap muka sangat menerapkan protokol kesehatan secara ketat dari pintu gerbang hingga pulang.
 
Sementara itu, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengatakan semua keputusan dan regulasi telah diambil dengan keputusan yang sangat hati-hati.
 
Bupati Ikfina juga menekankan agar para guru bisa segera mendapatkan vaksinasi pencegahan COVID-19 secara menyeluruh, baik tahap satu maupun dua.
 
"Semua aturan harus dipenuhi, dengan mempertimbangkan risiko juga," kata Bupati yang sekaligus Ketua Satgas COVID-19 Kabupaten Mojokerto
 
Ia mengatakan, pada Keputusan Mendagri tentang perpanjangan PPKM Mikro ke-4 yang diterima sudah ada poin rekomendasi pendidikan tatap muka maupun daring.
 
"Saya juga berharap agar para guru harus sudah mendapat vaksin, baik tahap satu maupun dua. Kami koordinasikan itu dengan dinkes. Syarat tatap muka harus daerah hijau atau kuning. Kecamatan Sooko saat ini sudah hijau kecuali 1 RT di Modongan yang warna kuning. TK Kemala Bhayangkari ini ada di wilayah Brangkal. SOP ini mudah-mudahan bisa menjadi contoh bagi TK atau PAUD lain," urai bupati.
 
Usai memberi arahan, bupati meninjau simulasi sekolah tatap muka, edukasi pengenalan tata lalu lintas, dan penandatanganan prasasti.
 
Acara juga dihadiri Ketua Pengurus Yayasan Kemala Bhayangkari Daerah Jawa Timur Ully Nico Afinta, Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander, dan Kapolresta Mojokerto AKBP Deddy Supriyadi.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021