Presiden sayap kanan Brazil Jair Bolsonaro pada Rabu (17/3) mengaku senang bahwa para pendukungnya menggelar aksi menentang jarak anti-sosial, di hari yang sama ketika negara tersebut melaporkan lebih dari 90.000 kasus baru COVID-19 untuk pertama kalinya.
Angka rekor itu muncul sehari setelah Brazil menggunggah rekor kematian COVID-19, dengan lebih dari 2.800 sehari.
"Secara logis, saya senang," ucap Bolsonaro mengenai aksi tersebut melalui pernyataan di media sosial. "Mereka menunjukkan bahwa orang-orang masih hidup ... kami ingin kebebasan kami, kami ingin dunia menghormati konstitusi kami."
Dalam beberapa hari belakangan, Bolsonaro mencalonkan dokter spesialis jantung untuk menjadi menteri kesehatan keempat Brazil selama pandemi. Perubahan, yang menggantikan jenderal militer aktif, terjadi ketika para ahli di seluruh dunia mengkritik penyebaran virus di Brazil dan saat Bolsonaro meremehkan tingkat keparahan pandemi.
Brazil kini mencatat 11.693.838 kasus COVID-19. Kematian pada Rabu bertambah 2.648, rekor kedua setelah rekor sehari sebelumnya pada Selasa, dan kini totalnya mencapai 284.775 kematian.
Sumber: Reuters (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Angka rekor itu muncul sehari setelah Brazil menggunggah rekor kematian COVID-19, dengan lebih dari 2.800 sehari.
"Secara logis, saya senang," ucap Bolsonaro mengenai aksi tersebut melalui pernyataan di media sosial. "Mereka menunjukkan bahwa orang-orang masih hidup ... kami ingin kebebasan kami, kami ingin dunia menghormati konstitusi kami."
Dalam beberapa hari belakangan, Bolsonaro mencalonkan dokter spesialis jantung untuk menjadi menteri kesehatan keempat Brazil selama pandemi. Perubahan, yang menggantikan jenderal militer aktif, terjadi ketika para ahli di seluruh dunia mengkritik penyebaran virus di Brazil dan saat Bolsonaro meremehkan tingkat keparahan pandemi.
Brazil kini mencatat 11.693.838 kasus COVID-19. Kematian pada Rabu bertambah 2.648, rekor kedua setelah rekor sehari sebelumnya pada Selasa, dan kini totalnya mencapai 284.775 kematian.
Sumber: Reuters (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021