Sebanyak 1.665 orang petugas pendataan keluarga di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Jumat, mulai mengikuti bimbingan teknis untuk menunjang kelancaran pelaksanakan pendataan yang akan dimulai 1 April hingga 31 Mei 2021 dengan menggunakan aplikasi khusus di smartphone.

"Hari ini 136 supervisor dan 1.665 kader pendata mulai mengikuti bimbingan teknis Pendataan Keluarga 2021 program BKKBN. Kami mohon dukungan seluruh elemen masyarakat untuk ikut menyukseskan program ini," ujar Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Situbondo Imam Gazali di Situbondo, Jumat.

Ia menjelaskan pendataan keluarga menggunakan telepon pintar (smartphone) akan lebih cepat dan akurat, karena kalau petugas salah memasukkan data, secara otomatis tidak bisa melanjutkan ke laman berikutnya.

Katanya, setiap petugas akan melakukan pendataan 150 kepala keluarga selama dua bulan. Pendataan sudah menggunakan smartphone dengan aplikasi khusus untuk memasukkan data dari lapangan.

Meski demikian, lanjut dia, masih ada sekitar 5.000 kepala keluarga di Situbondo yang harus menggunakan formulir dalam pendataan keluarga, karena di beberapa wilayah tertentu belum terjangkau jaringan telekomunikasi atau akses internet.

"Ada beberapa daerah yang masih dilakukan pendataan secara manual menggunakan formulir, karena medannya sulit dan belum terjangkau sinyal," kata Imam.

Menurut ia, pelepasan 1. 665 petugas pendata nantinya akan dilakukan Bupati Karna Suswandi pada 29 Maret.

Sesuai ketentuan juklak dan juknis Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), lanjut dia, bahwa pendataan keluarga di setiap daerah berbasis smartphone 75 persen serta 25 persen pendataan secara manual.

"Untuk di Situbondo, daerah yang dilakukan pendataan secara manual tidak sampai 25 persen dari jumlah penduduk yang ada," katanya.

Imam Gazali menambahkan petugas pendata maupun supervisor, selain melakukan pendataan keluarga juga menyosialisasikan program keluarga berencana, karena program pendataan keluarga juga berkaitan dengan perencanaan pembangunan nasional.

"Pendataan keluarga dilakukan lima tahun sekali dan prosesnya sama seperti sensus penduduk. Di Situbondo ada sekitar 249. 651 kepala keluarga menjadi sasaran," paparnya.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021