Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil tujuh saksi dalam penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan dan pemasangan "six roll mill" atau mesin penggilingan tebu di Pabrik Gula (PG) Djatiroto PTPN XI periode Tahun 2015-2016 yang berada di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

"Hari ini kami memanggil tujuh saksi dengan rincian lima saksi dipanggil penyidik KPK di Kantor BPKP Jawa Timur dan dua saksi lainnya diperiksa di Gedung Merah Putih KPK Jakarta," kata Plt Juru bicara KPK Ali Fikri dalam keterangan yang diterima ANTARA di Lumajang, Rabu.

Lima saksi yang dipanggil penyidik KPK di Kantor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Jawa Timur, yakni T. Syaiful Bahri (Kepala Bagian SDM PTPN XI), Dwi Cahyaningtyas (Karyawan bagian HRD PT Wahyu Daya Mandiri), Reda (Kepala Divisi Teknik PTPN XI Tahun 2012-2016), Arif Hendrawan (Direktur PT Wahyu Daya Mandiri), dan Riswinarti (Manager Keuangan Honda Citra Cakra tahun 2015 sampai sekarang).

Sedangkan dua saksi yang dimintai keterangan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, yakni Budi Adi Prabowo (Pensiun PTPN XI Direktur Produksi PTPN XI tahun 2015-2016) dan Hendra Rahardjo (Karyawan PT Trisula Abadi).

"Pada Selasa (9/3), kami juga memanggil enam saksi untuk didalami keterangannya terkait proses awal dilaksanakannya pengadaan dan pemasangan six roll mill di Pabrik Gula Djatiro PTPN XI periode tahun 2015-2016, namun satu saksi tidak hadir," katanya.

Mereka yang dipanggil adalah Executive Vice President (EVP) PTPN Holding Aris Toharisman, Commercial Head Division DF and PD PT Siemens Indonesia 2014-2019 Indah Electrin Hutagaol, Sales Honda Citra Cakra Imam Subekan, Manager Marketing dari PT Cipta Tehnik Abadi Merry Novianty, karyawan PTPN XI Sugeng Juantoro Wiji Utomo, dan karyawan swasta Pudji Rahayuningtyas.

"Saksi dari Commercial Head Division DF and PD PT Siemens Indonesia 2014-2019 Indah Electrin Hutagaol tidak hadir untuk memenuhi panggilan KPK dan konfirmasi untuk dilakukan penjadwalan pemeriksaan kembali," ujarnya.

Ali Fikri menjelaskan sebagaimana kebijakan pimpinan KPK saat ini bahwa untuk publikasi konstruksi perkara dan pihak-pihak yang telah ditetapkan sebagai tersangka akan dilakukan pada saat telah dilakukan upaya paksa baik penangkapan maupun penahanan terhadap para tersangka dimaksud.

"Kami memastikan bahwa KPK akan terus menyampaikan perkembangan informasi terkait penanganan perkara itu dan kami juga mengajak masyarakat ikut pula mengawasi setiap prosesnya," tutur-nya.

Sebelumnya KPK mengusut dugaan tindak pidana korupsi terkait pengadaan dan pemasangan "six roll mill" di PG Djatiroto PT Perkebunan Nusantara XI periode tahun 2015 - 2016, sehingga penyidik terus melakukan pemanggilan terhadap saksi-saksi yang diduga tahu terhadap pengadaan mesin tersebut.
 

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021