Sedikitnya 20 orang tewas dan 30 lainnya mengalami luka dalam peristiwa bom mobil bunuh diri tepat di depan restoran dekat pelabuhan ibu kota Somalia, Mogadishu, pada Jumat (5/3) malam, menurut pejabat terkait.
Ledakan memicu asap tebal sekaligus suara seperti tembakan, ungkap saksi mata dan media pemerintah.
"Sejauh ini kami telah mengangkut 20 korban tewas dan 30 korban luka dari lokasi kejadian," kata pendiri layanan AAMIN Ambulance, Dr. Abdulkadir Aden, kepada Reuters.
Menurut saksi mata, ledakan terjadi di restoran Luul Yemeni dekat pelabuhan.
"Sebuah mobil yang melaju kencang meledak di restoran Luul Yemeni. Saya sedang menuju ke restoran tersebut, tetapi balik lagi waktu terjadi ledakan dan asap menutupi area tersebut," kata warga setempat, Ahmed Abdullahi, kepada Reuters.
Radio Mogadishu milik pemerintah melaporkan bahwa terdapat kerusakan bangunan dan polisi telah menutup area tersebut.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas insiden ledakan.
Kelompok al Shabaab kerap melakukan aksi bom bunuh diri di Somalia dan di tempat lainnya sebagai bagian dari upaya mereka untuk menggulingkan pemerintah pusat negara Tanduk Afrika tersebut dan membentuk pemerintahannya sendiri berdasarkan pemahamannya yang keras soal hukum syariah.
Sumber: Reuters (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Ledakan memicu asap tebal sekaligus suara seperti tembakan, ungkap saksi mata dan media pemerintah.
"Sejauh ini kami telah mengangkut 20 korban tewas dan 30 korban luka dari lokasi kejadian," kata pendiri layanan AAMIN Ambulance, Dr. Abdulkadir Aden, kepada Reuters.
Menurut saksi mata, ledakan terjadi di restoran Luul Yemeni dekat pelabuhan.
"Sebuah mobil yang melaju kencang meledak di restoran Luul Yemeni. Saya sedang menuju ke restoran tersebut, tetapi balik lagi waktu terjadi ledakan dan asap menutupi area tersebut," kata warga setempat, Ahmed Abdullahi, kepada Reuters.
Radio Mogadishu milik pemerintah melaporkan bahwa terdapat kerusakan bangunan dan polisi telah menutup area tersebut.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas insiden ledakan.
Kelompok al Shabaab kerap melakukan aksi bom bunuh diri di Somalia dan di tempat lainnya sebagai bagian dari upaya mereka untuk menggulingkan pemerintah pusat negara Tanduk Afrika tersebut dan membentuk pemerintahannya sendiri berdasarkan pemahamannya yang keras soal hukum syariah.
Sumber: Reuters (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021