Ketua DPRD Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Sunarto meminta kepada pihak-pihak yang berkontestasi pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 untuk menyudahi persaingan demi terwujudnya suasana masyarakat yang damai.

“Atas nama pimpinan, anggota, dan wakil rakyat, kami harapkan semua bersatu menciptakan kerukunan,” ujar Sunarto di sela Rapat Paripurna dan Serah Terima Jabatan Bupati Ponorogo di Gedung DPRD setempat, Kamis sore.

Menurut ia, kontestasi politik telah usai sehingga diharapkan semua pihak bersama-sama membuat suasana semakin kondusif untuk membangun Ponorogo yang didasari kritik konstruktif, bukan kritik destruktif.

“Sinergitas harus dibangun, dengan semangat sama untuk realisasikan visi mewujudkan Ponorogo HEBAT, yaitu Harmonis, Elok, Bergas, Amanah dan ber-Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,” ucapnya.

Sementara itu, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat menciptakan suasana aman dan damai di Pilkada Serentak 2020.

“Kami semua memiliki mimpi besar dan harapan menjadikan Ponorogo hebat melalui ‘Nawa Dharma Nyata’. Tentu program-program di dalamnya akan berseiring dengan Pemprov Jatim maupun Pemerintah Pusat,” katanya.

Meski hanya 3,5 tahun memimpin, Bupati Giri memastikan hal tersebut bukan halangan untuk menjalankan program visi misi mewujudkan Ponorogo menjadi kabupaten yang hebat.

Mantan anggota DPRD Jatim itu juga memaparkan sembilan poin yang menjadi program prioritas saat memimpin Ponorogo ke depan, yakni di bidang pendidikan, kesehatan, infrakstuktur, pariwisata, perdagangan, peningkatan UMKM, mengurangi angka kemiskinan, kedaulatan pangan dan mewujudkan pemerintahan yang bebas KKN.

Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada Bupati dan Wakil Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko-Lisdyarita, serta berharap melakukan kinerja sebagaimana program yang dijanjikan.

“Kami juga berterima kasih kepada Bupati dan Wakil Bupati sebelumnya, Ipong Muchlissoni-Soedjarno, yang telah membawa Ponorogo menjadi kabupaten seperti sekarang ini,” kata dia

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah memaparkan lima arahan utama Presiden, yakni pembangunan sumber daya manusia, pembangunan insfrastruktur, penyederhanaan regulasi, penyederhanaan birokrasi dan transformasi ekonomi.

“Bupati dan Wakil Bupati harus gercep (gerak cepat). Selain pemulihan ekonomi dan sektor lainnya, jangan lengah terhadap penanganan COVID-19. Satgas harus terus berupaya menanggulangi, semisal jangan berhenti operasi yustisi demi melawan COVID-19,” tutur Khofifah.

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021