Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana melakukan inspeksi mendadak dan memantau secara langsung jalan rusak "jeglongan sewu" (seribu lubang) di Desa Watugede, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Senin.

"Ini tingkat kerusakannya parah. Saat proses penganggaran sudah berjalan sekitar 9 kilometer, namun ada COVID-19, dana yang ada dialokasikan untuk penanganan COVID-19," kata Bupati Dhito setelah memantau jalan rusak.

Ia meninjau langsung jalan raya yang rusak di Desa Watugede, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri. Jalan itu sering disebut dengan nama "jeglongan sewu", karena terlalu banyak titik-titik lubang.

Dhito juga sudah meminta kepada dinas terkait untuk segera melakukan akselerasi. Masih ada sekitar 1,7 kilometer jalan di daerah itu rusak berat. Saat ini, sudah sekitar 9 kilometer di sekitar jalur itu telah diperbaiki dengan beton, namun tidak ada artinya jalan yang diperbaiki sudah sekitar 9 kilometer dan masih ada yang rusak berat.

Ia juga sudah dialog langsung dengan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kediri Irwan Candra terkait dengan perbaikan jalan itu dan dinas segera dilakukan perbaikan.

"Sekarang bulan Maret, sekitar Juli, Agustus harusnya rapi, tidak ada cerita 'jeglongan sewu' di Kabupaten Kediri," kata dia.

Mas Dhito, sapaan akrabnya menambahkan banyak faktor yang memengaruhi jalan rusak, salah satunya karena tonase dari kendaraan. Di jalur ini sering dilewati kendaraan dengan isi pasir dari Gunung Kelud (1.731 meter di atas permukaan laut). Untuk itu, ia juga segera melakukan pengecekan izin tambang pasir.

"Salah satu faktornya adalah tambang pasir, karena saat musim hujan tonase tambah berat. Ditambah lagi saat jalan meneteskan air, makanya jalan tidak karu-karuan," ucap dia.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kediri Irwan Candra mengatakan kondisi jalan raya di Desa Watugede, Kecamatan Puncu, ini memang harus secepatnya mendapatkan penanganan.

Khusus di titik tersebut, kata dia, pekan depan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kediri segera melakukan proses lelang sehingga bisa segera dikerjakan.

"Yang ruas Plosoklaten-Gedanggsewuu, Pare pekan depan proses lelang, anggaran sekitar Rp12 miliar," kata Irwan.

Sementara itu, sejumlah pengguna jalan memang mengakui jalur tersebut sangat buruk. Banyak lubang di jalan itu, sehingga kendaraan rawan kecelakaan. Selain itu, saat hujan juga menyebabkan genangan air, sehingga semakin rawan.

"Jalannya rusak parah. Jalannya berlubang dan ini berbahaya," kata Nana, salah seorang pengguna jalan.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021