Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur terus menambah jumlah posko Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro yang diharapkan efektif menekan penyebaran COVID-19 di wilayah setempat.

"Hingga saat ini jumlah posko kampung tangguh dan PPKM mikro telah mencapai 75 posko dan akan terus bertambah. Jumlah tersebut meningkat dari sebelumnya yang hanya 48 posko di Kota Madiun," ujar Wali Kota Madiun Maidi di Madiun, Kamis (18/2).

Ia mengatakan walaupun sebenarnya PPKM mikro itu tingkat kelurahan, di Kota Madiun dipersempit hingga RT dan RW sehingga memudahkan pengawasan langsung ke bawah.

Berdasarkan data dari Pemerintah Kota Madiun, sebanyak 91,7 persen atau 940 rukun tetangga (RT) dari 1.025 RT di Kota Madiun masuk zona hijau penyebaran COVID-19.

Sesuai data, dari 940 RT berzona hijau tersebut, terinci sebanyak 281 RT ada di Kecamatan Kartoharjo, 303 RT di Kecamatan Manguharjo, dan 356 RT di Kecamatan Taman. Sisanya 8,3 persen atau 85 RT masih berada di zona kuning yang tersebar di Kecamatan Kartoharjo 28 RT, Kecamatan Manguharjo 21 RT, dan Kecamatan Taman 36 RT.

Wali Kota Maidi menyebut pelaksanaan PPKM skala mikro cukup berpengaruh signifikan dalam pengendalian kasus COVID-19 di daerah setempat. Hal itu dibuktikan dengan penurunan jumlah kasus konfirmasi baru dari PPKM pertama hingga yang ketiga ini. Sebaliknya, jumlah kasus kesembuhan semakin meningkat.

Oleh karena itu, pihaknya meminta posko PPKM mikro baik di tingkat kelurahan, RT, maupun RW dilakukan secara optimal.

"Tujuannya agar yang masih berzona kuning ini segera hijau dan yang hijau tetap bertahan. Muaranya, kasus COVID-19 di Kota Madiun dapat dikendalikan," katanya.

Sesuai data, di Kota Madiun kasus COVID-19 hingga Kamis (18/2), mencapai 1.317 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 1.132 orang di antaranya telah sembuh, 48 orang lainnya masih dalam perawatan, 46 orang isolasi mandiri, dan 91 orang meninggal dunia.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021