Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyebut setelah diluncurkan Gerakan Nasional Donor Plasma Konvalesen, jumlah pendorong plasma meningkat empat kali lipat.
"Ada peningkatan sampai empat kali lipat dibanding sebelum ada gerakan nasional. Jumlah pasien yang mengantre untuk mendapatkan donor pun juga mulai turun," kata Muhadjir di Surabaya, Selasa.
Muhadjir yang hadir di kegiatan donor plasma konvalesen dan donor darah yang dilaksanakan PLN UID Jatim dalam peringatan Bulan K3 itu mengakui, donor plasma konvalesen memiliki peran signifikan dalam meningkatkan angka kesembuhan pasien positif COVID-19.
Mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu mengatakan, pasien terkonfirmasi positif COVID-19 dengan gejala ringan hingga sedang, dan mendapatkan donor plasma konvalesen, tingkat kesembuhannya hampir 100 persen.
"Maka dari itu, kami minta petugas kesehatan untuk tidak menunda pemberian plasma konvalesen terhadap pasien COVID-19. Jangan ditunggu sampai berat baru kemudian di plasma. Apalagi sudah kritis. Karena kalau sudah kritis itu kemungkinan tidak ada manfaatnya lagi plasma itu," kata Muhadjir.
Ia mengatakan, meski pendonor mengalami peningkatan, namun secara umum jumlahnya masih sangat kurang, karena permintaan masih lebih tinggi dibanding jumlah ketersediaan.
"Apalagi tidak sembarangan orang bisa mendapatkan donor plasma tersebut. Harus benar-benar dicocokkan golongan darahnya," katanya.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur, Nyoman S Astawa mengatakan gerakan donor darah yang digelar PLN diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan darah, khususnya plasma konvalesen untuk membantu proses penyembuhan pasien COVID-19.
"Kegiatan ini bentuk kepedulian kami di tengah pandemi COVID-19. Selain itu, kerja sama dengan PMI Surabaya ini merupakan bentuk nyata kontribusi dan dukungan terhadap program pemerintah yakni Gerakan Nasional Donor Plasma Konvalesen yang belum lama dicetuskan," katanya.
Pada kesempatan itu, Nyoman menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh peserta yang telah bersedia menjadi pendonor.
PLN, kata dia, di Jatim telah menggelontorkan bantuan program PLN Peduli COVID-19 senilai lebih dari Rp3 miliar. Selain itu, program Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN UID Jatim Tangkal COVID-19 juga telah memberikan bantuan senilai lebih dari Rp1,2 miliar.
"PLN akan terus berkomitmen berada di tengah masyarakat dan siap untuk terus bersinergi dalam menghadapi tantangan di era pandemi," katanya.
Dari kegiatan itu, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jatim mendapatkan sekitar 306 orang penyintas COVID-19 yang difasilitasi mendonorkan plasma konvalesen, terdiri dari karyawan PLN Group dan masyarakat umum.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Ada peningkatan sampai empat kali lipat dibanding sebelum ada gerakan nasional. Jumlah pasien yang mengantre untuk mendapatkan donor pun juga mulai turun," kata Muhadjir di Surabaya, Selasa.
Muhadjir yang hadir di kegiatan donor plasma konvalesen dan donor darah yang dilaksanakan PLN UID Jatim dalam peringatan Bulan K3 itu mengakui, donor plasma konvalesen memiliki peran signifikan dalam meningkatkan angka kesembuhan pasien positif COVID-19.
Mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu mengatakan, pasien terkonfirmasi positif COVID-19 dengan gejala ringan hingga sedang, dan mendapatkan donor plasma konvalesen, tingkat kesembuhannya hampir 100 persen.
"Maka dari itu, kami minta petugas kesehatan untuk tidak menunda pemberian plasma konvalesen terhadap pasien COVID-19. Jangan ditunggu sampai berat baru kemudian di plasma. Apalagi sudah kritis. Karena kalau sudah kritis itu kemungkinan tidak ada manfaatnya lagi plasma itu," kata Muhadjir.
Ia mengatakan, meski pendonor mengalami peningkatan, namun secara umum jumlahnya masih sangat kurang, karena permintaan masih lebih tinggi dibanding jumlah ketersediaan.
"Apalagi tidak sembarangan orang bisa mendapatkan donor plasma tersebut. Harus benar-benar dicocokkan golongan darahnya," katanya.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur, Nyoman S Astawa mengatakan gerakan donor darah yang digelar PLN diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan darah, khususnya plasma konvalesen untuk membantu proses penyembuhan pasien COVID-19.
"Kegiatan ini bentuk kepedulian kami di tengah pandemi COVID-19. Selain itu, kerja sama dengan PMI Surabaya ini merupakan bentuk nyata kontribusi dan dukungan terhadap program pemerintah yakni Gerakan Nasional Donor Plasma Konvalesen yang belum lama dicetuskan," katanya.
Pada kesempatan itu, Nyoman menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh peserta yang telah bersedia menjadi pendonor.
PLN, kata dia, di Jatim telah menggelontorkan bantuan program PLN Peduli COVID-19 senilai lebih dari Rp3 miliar. Selain itu, program Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN UID Jatim Tangkal COVID-19 juga telah memberikan bantuan senilai lebih dari Rp1,2 miliar.
"PLN akan terus berkomitmen berada di tengah masyarakat dan siap untuk terus bersinergi dalam menghadapi tantangan di era pandemi," katanya.
Dari kegiatan itu, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jatim mendapatkan sekitar 306 orang penyintas COVID-19 yang difasilitasi mendonorkan plasma konvalesen, terdiri dari karyawan PLN Group dan masyarakat umum.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021