Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kembali mengingatkan bahwa jurnalis atau wartawan merupakan prioritas penerima vaksin tahap kedua karena tugasnya yang berisiko tinggi.

”Tugas liputan di lapangan sangat berisiko sehingga jurnalis harus menjadi prioritas,” ujarnya di sela meninjau proses vaksinasi di Kabupaten Bangkalan, Madura, Senin.

Gubernur Khofifah meminta dinas terkait seperti Dispendukcapil sampai dengan lini bawah seperti Camat, Kepala Desa, Babinsa dan Babinkamtibmas untuk membantu proses pendataan dan identifikasi dalam pelaksanaan vaksinasi tahap kedua atau setelah tenaga kesehatan.

Hal itu, kata dia, terutama terkait dengan identitas penerima vaksin dan waktu pelaksanaannya.

“Tolong tim yang menyiapkan data bisa melakukan identifikasi sesuai dengan peruntukan prioritas penerima tahap berikutnya seperti petugas pelayanan publik, TNI/Polri, dan jurnalis,” ucapnya.

Menurut dia, pendataan untuk penerima vaksin tahap berikutnya ini penting dilakukan agar ketika dosis datang dari pemerintah pusat maka proses vaksinasi bisa segera dilakukan.

“Tentu kita berharap bahwa seluruh proses ini akan memberikan imunitas yang lebih baik lagi kepada seluruh masyarakat. Jangan ada lagi yang terpapar, yang sudah sehat jaga kesehatannya, dan bagi yang terkonfirmasi segera mendapatkan kesembuhan,” katanya.

Sementara itu, di Kabupaten Bangkalan terdapat 121 vaksinator, 99 tenaga screening dan 178 orang petugas lainnya sehingga total ada 398 tenaga kesehatan yang terlibat dalam kegiatan vaksinasi.

Bupati Bangkalan R. Abdul Latif Amin Imron mengatakan program vaksinasi ini merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

“Sejauh ini beberapa fokus penanganan COVID-19 terus dilakukan, di antaranya ajakan terus menerapkan protokol kesehatan serta melakukan sosialisasi dan edukasi pada masyarakat terkait pentingnya vaksin,” tutur dia.

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021