Bupati Jombang Mundjidah Wahab memastikan kebutuhan untuk warga terdampak banjir di Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, tercukupi sehingga warga yang mengungsi tidak perlu khawatir.
"Sudah disiapkan oleh dinas sosial sekitar 2.250 bungkus dan sehari dua kali. Pemkab juga akan mengirimkan air bersih, mobil MCK dan kebutuhan lainnya," kata Bupati saat meninjau dapur umum untuk korban banjir di Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Jombang, Jumat.
Pihaknya juga langsung koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Brantas terkait dengan solusi tanggul jebol tersebut. Hal ini dilakukan karena sungai itu merupakan kewenangan dari BBWS.
"Kami sudah langsung berkoordinasi dengan BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Brantas, karena sungai ini kewenangan BBWS," ujar dia.
Sementara itu, Camat Bandar Kedungmulyo, Jombang Mahmudi mengatakan terdapat lima titik tanggul jebol pada dua aliran sungai yang melintasi wilayah Bandar Kedungmulyo tersebut. Jebolnya tanggul itu menyebabkan air meluber ke beberapa desa yang berdekatan dengan sungai.
"Ada beberapa titik, pertama di Desa Mojokambang, Plosorejo, Bandar Kedungmulyo, Gondangmanis, Brangkal di Kecamatan Bandar Kedungmulyo serta Krapak," kata Mahmudi.
Akibat tanggul Sungai Afvour Besuk dan Afvour Brawijaya yang jebol tersebut, air sungai meluber memasuki areal persawahan dan permukiman penduduk.
Tanggul yang jebol bervariasi antara 4-5 meter. Hingga kini, tanggul belum dilakukan penutupan karena debit air yang masih tinggi. Terlebih lagi, jika di hulu terjadi hujan, debit air akan semakin tinggi sehingga luapannya juga ikut tinggi.
Ribuan warga di Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang menjadi korban banjir. Mereka terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman, karena ketinggian air yang relatif masih setinggi. Pada Jumat siang, banjir masih sekitar 1 meter.
Warga mengungsi di kantor desa setempat. Selama di tempat pengungsian, fasilitas warga baik untuk makan, minum dipenuhi oleh pemerintah, terutama untuk kebutuhan utama yakni makan dan minum.
Sementara itu, untuk menangani banjir ini, Pemkab Jombang melalui BPBD dan Dinas PUPR Kabupaten Jombang langsung koordinasi melakukan penanganan lebih lanjut untuk menambal tanggul yang jebol tersebut. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Sudah disiapkan oleh dinas sosial sekitar 2.250 bungkus dan sehari dua kali. Pemkab juga akan mengirimkan air bersih, mobil MCK dan kebutuhan lainnya," kata Bupati saat meninjau dapur umum untuk korban banjir di Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Jombang, Jumat.
Pihaknya juga langsung koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Brantas terkait dengan solusi tanggul jebol tersebut. Hal ini dilakukan karena sungai itu merupakan kewenangan dari BBWS.
"Kami sudah langsung berkoordinasi dengan BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Brantas, karena sungai ini kewenangan BBWS," ujar dia.
Sementara itu, Camat Bandar Kedungmulyo, Jombang Mahmudi mengatakan terdapat lima titik tanggul jebol pada dua aliran sungai yang melintasi wilayah Bandar Kedungmulyo tersebut. Jebolnya tanggul itu menyebabkan air meluber ke beberapa desa yang berdekatan dengan sungai.
"Ada beberapa titik, pertama di Desa Mojokambang, Plosorejo, Bandar Kedungmulyo, Gondangmanis, Brangkal di Kecamatan Bandar Kedungmulyo serta Krapak," kata Mahmudi.
Akibat tanggul Sungai Afvour Besuk dan Afvour Brawijaya yang jebol tersebut, air sungai meluber memasuki areal persawahan dan permukiman penduduk.
Tanggul yang jebol bervariasi antara 4-5 meter. Hingga kini, tanggul belum dilakukan penutupan karena debit air yang masih tinggi. Terlebih lagi, jika di hulu terjadi hujan, debit air akan semakin tinggi sehingga luapannya juga ikut tinggi.
Ribuan warga di Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang menjadi korban banjir. Mereka terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman, karena ketinggian air yang relatif masih setinggi. Pada Jumat siang, banjir masih sekitar 1 meter.
Warga mengungsi di kantor desa setempat. Selama di tempat pengungsian, fasilitas warga baik untuk makan, minum dipenuhi oleh pemerintah, terutama untuk kebutuhan utama yakni makan dan minum.
Sementara itu, untuk menangani banjir ini, Pemkab Jombang melalui BPBD dan Dinas PUPR Kabupaten Jombang langsung koordinasi melakukan penanganan lebih lanjut untuk menambal tanggul yang jebol tersebut. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021