Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur, menggelar swab test atau tes usap massal sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona jenis baru (COVID-19) di wilayah setempat.
Wali Kota Madiun Maidi mengatakan tes usap tersebut merupakan langkah tracing terhadap para kontak erat kasus konfirmasi. Hal itu untuk menelusuri jejak penularan COVID-19 di Kota Madiun.
"Hari ini kami laksanakan swab test untuk 300 lebih peserta yang merupakan kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif COVID-19. Jika ada yang positif, langsung masuk ruang isolasi," ujar Wali Kota Maidi di Madiun, Selasa.
Menurut dia, upaya swab test massal itu juga dilakukan untuk meningkatkan angka kesembuhan pasien positif COVID-19. Sehingga, ke depannya semakin sedikit penularan yang terjadi dan status di Kota Madiun semakin membaik.
Lebih lanjut, wali kota menjelaskan, saat ini jumlah ruang isolasi yang tersedia di Wisma Haji cukup longgar. Dari 100 tempat tidur ditambah 50 tempat tidur bantuan dari PT INKA, hanya 23 yang terisi, sedangkan jumlah pasien COVID-19 di RSUD Kota Madiun saat ini tinggal 63 pasien.
Wali Kota mengimbau masyarakat yang telah terkonfirmasi positif COVID-19, namun tidak memiliki gejala dapat melakukan isolasi di Wisma Haji. Namun, jika tetap ingin melaksanakan isolasi mandiri di rumah, pemkot akan memberikan penanda berupa bendera di depan rumah.
"Selain itu, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, di antaranya rumah yang ditempati harus memenuhi syarat untuk isolasi mandiri. Tim satgas akan mengeceknya. Jika rumah tidak layak untuk isolasi mandiri, diharapkan isolasi di wisma haji," katanya.
Pihaknya juga ingin agar pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tahap kedua yang masih berlangsung hingga 8 Februari mendatang, dapat berjalan lancar.
Diharapkan juga PPKM tahap II tersebut dapat memberikan hasil maksimal terhadap penanganan COVID-19 di Kota Madiun, di antaranya kasus penularan dan kematian semakin menurun, tingkat kesembuhan semakin tinggi, dan ruang isolasi semakin longgar.
"Untuk itu, saya harap semua petugas tegas melaksanakan tugas dan masyarakat bersabar. Mari kita tegas melakukan protokol kesehatan agar pandemi ini segera berakhir. Selanjutnya, perekonomian bisa kita gas lagi," kata Maidi.
Data Satgas COVID-19 Kota Madiun mencatat, jumlah kasus konfirmasi COVID-19 di kota itu hingga Selasa (2/2) telah mencapai 1.094 orang. Dari jumlah tersebut 880 orang di antaranya telah sembuh, 69 orang masih dalam perawatan, 71 orang isolasi mandiri, dan 74 orang meninggal dunia.
Adapun tambahan warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 pada Selasa(2/2) ini tercatat sebanyak 15 orang. Selanjutnya sembuh 15 orang dan meninggal dunia dua orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Wali Kota Madiun Maidi mengatakan tes usap tersebut merupakan langkah tracing terhadap para kontak erat kasus konfirmasi. Hal itu untuk menelusuri jejak penularan COVID-19 di Kota Madiun.
"Hari ini kami laksanakan swab test untuk 300 lebih peserta yang merupakan kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif COVID-19. Jika ada yang positif, langsung masuk ruang isolasi," ujar Wali Kota Maidi di Madiun, Selasa.
Menurut dia, upaya swab test massal itu juga dilakukan untuk meningkatkan angka kesembuhan pasien positif COVID-19. Sehingga, ke depannya semakin sedikit penularan yang terjadi dan status di Kota Madiun semakin membaik.
Lebih lanjut, wali kota menjelaskan, saat ini jumlah ruang isolasi yang tersedia di Wisma Haji cukup longgar. Dari 100 tempat tidur ditambah 50 tempat tidur bantuan dari PT INKA, hanya 23 yang terisi, sedangkan jumlah pasien COVID-19 di RSUD Kota Madiun saat ini tinggal 63 pasien.
Wali Kota mengimbau masyarakat yang telah terkonfirmasi positif COVID-19, namun tidak memiliki gejala dapat melakukan isolasi di Wisma Haji. Namun, jika tetap ingin melaksanakan isolasi mandiri di rumah, pemkot akan memberikan penanda berupa bendera di depan rumah.
"Selain itu, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, di antaranya rumah yang ditempati harus memenuhi syarat untuk isolasi mandiri. Tim satgas akan mengeceknya. Jika rumah tidak layak untuk isolasi mandiri, diharapkan isolasi di wisma haji," katanya.
Pihaknya juga ingin agar pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tahap kedua yang masih berlangsung hingga 8 Februari mendatang, dapat berjalan lancar.
Diharapkan juga PPKM tahap II tersebut dapat memberikan hasil maksimal terhadap penanganan COVID-19 di Kota Madiun, di antaranya kasus penularan dan kematian semakin menurun, tingkat kesembuhan semakin tinggi, dan ruang isolasi semakin longgar.
"Untuk itu, saya harap semua petugas tegas melaksanakan tugas dan masyarakat bersabar. Mari kita tegas melakukan protokol kesehatan agar pandemi ini segera berakhir. Selanjutnya, perekonomian bisa kita gas lagi," kata Maidi.
Data Satgas COVID-19 Kota Madiun mencatat, jumlah kasus konfirmasi COVID-19 di kota itu hingga Selasa (2/2) telah mencapai 1.094 orang. Dari jumlah tersebut 880 orang di antaranya telah sembuh, 69 orang masih dalam perawatan, 71 orang isolasi mandiri, dan 74 orang meninggal dunia.
Adapun tambahan warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 pada Selasa(2/2) ini tercatat sebanyak 15 orang. Selanjutnya sembuh 15 orang dan meninggal dunia dua orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021