Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas meminta kepala sekolah mengoptimalkan peran unit kesehatan sekolah (UKS) agar menjadi salah satu pilar preventif kesehatan di lingkungan sekolah, seiring dimulainya uji coba pembelajaran tatap muka.

"Program UKS dilakukan sinergis dengan program pemkab. Misalnya, UKS harus bersinergi dengan program Puskesmas Mal Orang Sehat yang telah dicanangkan Pemkab Banyuwangi pada 2020," kata Bupati Azwar Anas kepada para kepala sekolah di Banyuwangi melalui pertemuan virtual, Senin.

Dengan demikian, lanjut dia, sekolah bisa belajar ke puskesmas dan memperkuat kolaborasi sekolah dan puskesmas maupun dengan kampus kesehatan. Supaya ke depan bisa meningkatkan kualitas derajat kesehatan masyarakat, termasuk para siswa di sekolah, khususnya di masa pandemi.

Ke depan, pihaknya mendorong diadakan lomba inovasi unit kesehatan sekolah. Dinas Kesehatan bisa menyusun kriterianya dan indikator gaya hidup sehat, sirkulasi udara kelas dan sebagainya.

"Ke depan ini akan menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan kinerja seorang kepala sekolah," ucapnya.

Selain mengoptimalkan peran UKS, Azwar Anas juga meminta agar sekolah menggelar pendidikan parenting secara daring bagi orang tua siswa, karena siswa saat ini lebih banyak beraktivitas dari rumah, termasuk melakukan pembelajaran jarak jauh.

Menurut Bupati Anas, kajian Bank Dunia menyebutkan penutupan pembelajaran di sekolah memicu penurunan nilai ujian rata-rata hingga 25 persen. Pandemi ini juga menurunkan efektivitas tahun sekolah dasar yang dicapai anak, dari 7,9 tahun menjadi 7,3 tahun.

Selain itu, Unicef juga menyebutkan pandemi berpotensi menurunkan kompetensi dasar siswa karena menurunnya waktu kualitas belajar.

"Karena itu sekolah tidak cukup hanya menjalankan pembelajaran jarak jauh, tapi masa saat ini menjadi momentum untuk menyediakan pendidikan parenting kepada orang tua berkala melalui daring. Pendidikan parenting penting karena tidak semua orang tua memahami, sementara di sisi lain saat ini anak bertumpu pada kegiatan belajar di rumah," ujarnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Suratno menjelaskan pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka tahap pertama yang dimulai pada 18 Januari lalu berjalan lancar tanpa kendala.

Seluruh sekolah pelaksana tertib melaksanakan protokol kesehatan sehingga tidak ditemukan klaster baru. Ada 77 SD dan 43 SMP negeri/swasta pada tahap pertama ini.

"Alhamdulillah, dua pekan ini semuanya lancar dan aman. Satgas Penanganan COVID-19 Banyuwangi tidak menemukan adanya klaster baru di semua sekolah yang kami rekomendasi pembelajaran tatap muka," tuturnya.

Atas dasar itulah, pihaknya optimistis melanjutkan uji coba pembelajaran tatap muka, bagi sekolah lain yang memenuhi tiga syarat SKB 4 menteri.

"Hari ini kami mengeluarkan lagi rekomendasi bagi 210 SD dan 59 SMP negeri dan swasta untuk bisa melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka. Yang tahap pertama tetap kita pantau terus perkembangannya selama dua minggu ke depan," paparnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021