Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberangkatkan kapal kemanusiaan dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya ke Kalimantan Selatan sebagai aktivitas pertamanya setelah dinyatakan sembuh dari virus corona (COVID-19).
"Alhamdulillah terima kasih doa dan support teman-teman. Kemarin swab dan hasilnya sudah negatif. Jadi hari ini saya sudah bisa beraktivitas di luar ruang isolasi," katanya kepada wartawan usai memberangkatkan kapal kemanusiaan di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Sabtu.
Video oleh Hanif Nashrullah
Uji usap atau "swab polymerase chain reaction" (PCR) yang dijalaninya itu adalah yang kelima kalinya selama proses isolasi mandiri yang terhitung total 29 hari.
"Ini tentu bagian dari proses panjang. Tapi selama isolasi saya sebetulnya melakuan pertemuan virtual sebanyak empat sampai lima kali setiap hari. Sabtu dan Minggu pun saya juga terus menyisir berbagai program antar OPD dan OPT. Insyaallah tidak ada waktu yang nganggur selama proses isolasi kemarin," ujarnya.
Kapal Kemanusiaan yang diberangkatkan Gubernur Khofifah dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya hari ini membawa 1.000 ton bantuan pangan dan logistik, sumbangan masyarakat dari berbagai daerah, untuk penyintas bencana alam di Kalimantan Selatan.
Bantuan tersebut digalang selama lima hari oleh organisasi nirlaba Aksi Cepat Tanggap (ACT).
Ketua Dewan Pembina ACT Ahyudin mengaku senang Gubernur Khofifah bisa hadir untuk secara simbolis memimpin keberangkatan kapal kemanusiaan dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menuju Kalimantan Selatan.
"Tentu senang Bu Gubernur Khofifah bisa datang. Beliau sejak lama, bahkan sebelum menjabat Mentero Sosial, memang aktivis sosial dan kemanusian. Bahkan sampai sekarang menjabat Gubernur Jawa Timur masih sering mendukung agenda-agenda solidaritas kebangsaan, sosial dan kemanusiaan," ucapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Alhamdulillah terima kasih doa dan support teman-teman. Kemarin swab dan hasilnya sudah negatif. Jadi hari ini saya sudah bisa beraktivitas di luar ruang isolasi," katanya kepada wartawan usai memberangkatkan kapal kemanusiaan di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Sabtu.
Video oleh Hanif Nashrullah
Uji usap atau "swab polymerase chain reaction" (PCR) yang dijalaninya itu adalah yang kelima kalinya selama proses isolasi mandiri yang terhitung total 29 hari.
"Ini tentu bagian dari proses panjang. Tapi selama isolasi saya sebetulnya melakuan pertemuan virtual sebanyak empat sampai lima kali setiap hari. Sabtu dan Minggu pun saya juga terus menyisir berbagai program antar OPD dan OPT. Insyaallah tidak ada waktu yang nganggur selama proses isolasi kemarin," ujarnya.
Kapal Kemanusiaan yang diberangkatkan Gubernur Khofifah dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya hari ini membawa 1.000 ton bantuan pangan dan logistik, sumbangan masyarakat dari berbagai daerah, untuk penyintas bencana alam di Kalimantan Selatan.
Bantuan tersebut digalang selama lima hari oleh organisasi nirlaba Aksi Cepat Tanggap (ACT).
Ketua Dewan Pembina ACT Ahyudin mengaku senang Gubernur Khofifah bisa hadir untuk secara simbolis memimpin keberangkatan kapal kemanusiaan dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menuju Kalimantan Selatan.
"Tentu senang Bu Gubernur Khofifah bisa datang. Beliau sejak lama, bahkan sebelum menjabat Mentero Sosial, memang aktivis sosial dan kemanusian. Bahkan sampai sekarang menjabat Gubernur Jawa Timur masih sering mendukung agenda-agenda solidaritas kebangsaan, sosial dan kemanusiaan," ucapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021