Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menilai anggaran perbaikan jalan yang rusak harus diprioritaskan karena menyangkut nyawa manusia.
"Saat pandemi seperti ini memang anggaran harus benar-benar digunakan sebaik mungkin, salah satunya dengan refocusing, tapi jangan bagi perbaikan jalan," ujarnya usai meninjau jalan rusak di Kabupaten Jombang, Sabtu.
Didampingi perwakilan dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat, titik yang ditinjau yakni di sepanjang ruas jalan Mojoagung-Peterongan.
Orang nomor dua di Pemprov Jatim itu mengapresiasi kinerja BBPJN yang telah melakukan gerak cepat dengan menyiapkan tim untuk perbaikan jalan ini.
"Saya mendapat informasi dari BBPJN, ini sudah ada 7 tim yang dibagi untuk pengerjaan perbaikan jalan sepanjang Krian-Kertosono dan direncanakan untuk menambah tim untuk mempercepat penambalan lubang-lubang tersebut," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Keterpaduan Infrastruktur Jalan BBPJN VIII, Dewo, menjelaskan bahwa dalam jangka pendek pihaknya menambal jalan terlebih dahulu menggunakan anggaran yang sudah dialokasikan.
"Kalau memang belum cukup, kami coba menambah alokasi anggarannya sambil menunggu upaya rekonstruksi jangka panjang yang direncanakan pada 2021-2023 untuk ruas Krian-Kertosono," katanya.
Menurut dia, kerusakan jalan karena banyak faktor, terutama karena dilalui kendaraan yang melebih berat yang ditentukan, lalu saluran irigasi tidak berjalan dengan baik sehingga memicu air menggenang dan merusak jalan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Saat pandemi seperti ini memang anggaran harus benar-benar digunakan sebaik mungkin, salah satunya dengan refocusing, tapi jangan bagi perbaikan jalan," ujarnya usai meninjau jalan rusak di Kabupaten Jombang, Sabtu.
Didampingi perwakilan dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat, titik yang ditinjau yakni di sepanjang ruas jalan Mojoagung-Peterongan.
Orang nomor dua di Pemprov Jatim itu mengapresiasi kinerja BBPJN yang telah melakukan gerak cepat dengan menyiapkan tim untuk perbaikan jalan ini.
"Saya mendapat informasi dari BBPJN, ini sudah ada 7 tim yang dibagi untuk pengerjaan perbaikan jalan sepanjang Krian-Kertosono dan direncanakan untuk menambah tim untuk mempercepat penambalan lubang-lubang tersebut," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Keterpaduan Infrastruktur Jalan BBPJN VIII, Dewo, menjelaskan bahwa dalam jangka pendek pihaknya menambal jalan terlebih dahulu menggunakan anggaran yang sudah dialokasikan.
"Kalau memang belum cukup, kami coba menambah alokasi anggarannya sambil menunggu upaya rekonstruksi jangka panjang yang direncanakan pada 2021-2023 untuk ruas Krian-Kertosono," katanya.
Menurut dia, kerusakan jalan karena banyak faktor, terutama karena dilalui kendaraan yang melebih berat yang ditentukan, lalu saluran irigasi tidak berjalan dengan baik sehingga memicu air menggenang dan merusak jalan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021