Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, pada tahap pertama sudah dilaksanakan sejak Rabu (27/1) lalu. Sejumlah pejabat dan tokoh mendapatkan vaksinasi pertama kali.
Kali ini, giliran Puskesmas Panarukan, yang merupakan kecamatan peringkat ketiga tertinggi persebaran coronavirus mulai melaksanakan vaksinasi COVID-19 kepada tenaga kesehatan di pusat kesehatan masyarakat itu.
Video oleh Novi Husdinariyanto
"Alhamdulillah hari ini tenaga kesehatan di tempat kami (puskesmas) sudah mulai disuntik vaksin. Sebagai garda terdepan penanganan pasien COVID-19 tentu ini memberikan semangat baru tanpa cemas dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat," ujar Kepala Puskesmas Panarukan, Kabupaten Situbondo, dr Imam Hariyono di Situbondo, Sabtu.
Ia menjelaskan bahwa dari 78 orang tenaga kesehatan di puskesma itu, tercatat ada enam tenaga kesehatan yang tidak bisa disuntik vaksin karena sebagian tekanan darahnya tinggi atau hipertensi, serta ada pula sedang menyusui.
Namun demikian, lanjut dia, tenaga kesehatan yang belum bisa disuntik vaksin karena hipertensi akan mendapatkan vaksinasi COVID-19 pada tahap kedua.
"Nantinya bagi nakes yang belum mendapatkan vaksin akan dilakukan vaksinasi pada tahap kedua. Semoga tenaga kesehatan kami yang sudah divaksin hari ini tetap bersemangat melayani masyarakat," kata Imam, sapaan akrabnya.
Ia mengakui, di Kecamatan Panarukan merupakan peringkat ketiga tertinggi perebaran COVID-19 dari 17 kecamatan di Kabupaten Situbondo. "Sejauh ini kami bersama tim telah bekerja maksimal melakukan tracing maupun mengisolasi warga yang terpapar COVID-19," katanya.
Sebelumnya, pada Rabu (27/1), sebanyak delapan orang pejabat dan tokoh di Kabupaten Situbondo, menjadi yang pertama kali mendapat vaksinasi COVID-19 dengan harapan seluruh warga masyarakat yakin, aman dan siap untuk divaksin.
Pencanangan vaksinasi COVID-19 yang digelar di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo, itu sebenarnya diikuti 11 pejabat dan tokoh, namun tiga orang tidak bisa divaksinasi, yakni Wabup Yoyok Mulyadi, Sekda Syaifullah dan Ketua KONI, karena setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh tim vaksinator ada yang tekanan darah tinggi (hipertensi) dan riwayat operasi ginjal.
Pada termin pertama, Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo menerima sebanyak 3.000 dosis vaksin COVID-19, dan telah didistribusikan ke seluruh fasilitas pelayanan kesehatan, mulai dari puskesmas rumah sakit hingga klinik dan kantor kesehatan pelabuhan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Kali ini, giliran Puskesmas Panarukan, yang merupakan kecamatan peringkat ketiga tertinggi persebaran coronavirus mulai melaksanakan vaksinasi COVID-19 kepada tenaga kesehatan di pusat kesehatan masyarakat itu.
Video oleh Novi Husdinariyanto
"Alhamdulillah hari ini tenaga kesehatan di tempat kami (puskesmas) sudah mulai disuntik vaksin. Sebagai garda terdepan penanganan pasien COVID-19 tentu ini memberikan semangat baru tanpa cemas dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat," ujar Kepala Puskesmas Panarukan, Kabupaten Situbondo, dr Imam Hariyono di Situbondo, Sabtu.
Ia menjelaskan bahwa dari 78 orang tenaga kesehatan di puskesma itu, tercatat ada enam tenaga kesehatan yang tidak bisa disuntik vaksin karena sebagian tekanan darahnya tinggi atau hipertensi, serta ada pula sedang menyusui.
Namun demikian, lanjut dia, tenaga kesehatan yang belum bisa disuntik vaksin karena hipertensi akan mendapatkan vaksinasi COVID-19 pada tahap kedua.
"Nantinya bagi nakes yang belum mendapatkan vaksin akan dilakukan vaksinasi pada tahap kedua. Semoga tenaga kesehatan kami yang sudah divaksin hari ini tetap bersemangat melayani masyarakat," kata Imam, sapaan akrabnya.
Ia mengakui, di Kecamatan Panarukan merupakan peringkat ketiga tertinggi perebaran COVID-19 dari 17 kecamatan di Kabupaten Situbondo. "Sejauh ini kami bersama tim telah bekerja maksimal melakukan tracing maupun mengisolasi warga yang terpapar COVID-19," katanya.
Sebelumnya, pada Rabu (27/1), sebanyak delapan orang pejabat dan tokoh di Kabupaten Situbondo, menjadi yang pertama kali mendapat vaksinasi COVID-19 dengan harapan seluruh warga masyarakat yakin, aman dan siap untuk divaksin.
Pencanangan vaksinasi COVID-19 yang digelar di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo, itu sebenarnya diikuti 11 pejabat dan tokoh, namun tiga orang tidak bisa divaksinasi, yakni Wabup Yoyok Mulyadi, Sekda Syaifullah dan Ketua KONI, karena setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh tim vaksinator ada yang tekanan darah tinggi (hipertensi) dan riwayat operasi ginjal.
Pada termin pertama, Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo menerima sebanyak 3.000 dosis vaksin COVID-19, dan telah didistribusikan ke seluruh fasilitas pelayanan kesehatan, mulai dari puskesmas rumah sakit hingga klinik dan kantor kesehatan pelabuhan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021