Lalu lintas di dalam Kota Surabaya terdampak kemacetan akibat pengalihan arus untuk kendaraan besar golongan II dan III dari Jalan Tol Surabaya - Gempol yang ambles di kilometer 06 - 200.    

Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Teddy Chandra mengatakan sejak tanggal 27 Januari kemarin kendaraaan besar golongan II dan III seperti truk, trailer dan sejenisnya, yang melewati jalan tol dari Tanjung Perak Surabaya tujuan Waru Sidoarjo diarahkan keluar di pintu tol Dupak Surabaya.
 
Video oleh Hanif Nashrullah

"Selanjutnya kendaraan besar ini sejumlah jalan utama di dalam Kota Surabaya, mulai dari pintu keluar tol Dupak, Pasar Tembok, Jalan Demak, Arjuno, Pasar Kembang, Raya Diponegoro, Ahmad Yani, hingga Bundaran Waru," katanya saat dikonfirmasi di Surabaya, Kamis.

AKBP Teddy tidak memungkiri lalu lintas di dalam kota surabaya semakin padat oleh masuknya kendaraan-kendaraan besar tersebut.

Khususnya pada pagi dan sore hingga petang, saat jam berangkat dan pulang kerja, bahkan kemacetan semakin meluas ke berbagai ruas jalan lainnya di dalam Kota Surabaya.  

Menurut Teddy, sebelum dilakukan pengalihan lalu lintas dari jalan tol Surabaya - Gempol pun setiap pagi dan sore hingga petang peningkatan volume kendaraan selalu terjadi di berbagai ruas jalan Kota Surabaya dari aktivitas para pekerja yang berangkat dan pulang kerja.

"Dampak dari pengalihan lalu lintas akibat amblesnya tol, kendaraan di dalam kota menjadi bertambah volumenya sehingga kemacetan semakin terjadi. Tetapi Alhamdulillah situasinya masih tetap bisa diatasi," ujarnya.  

AKBP Teddy menandaskan pengalihan lalu lintas jalan tol Surabaya - Gempol dari arah Tanjung Perak menuju Waru Sidoarjo yang diarahkan keluar melewati dalam Kota Surabaya hanya sementara selama dilakukan perbaikan di lokasi jalan tol yang ambles. (*)  
 

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021