Sebanyak 1,5 juta jiwa penduduk Kabupaten Jember, Jawa Timur, menjadi sasaran vaksinasi COVID-19 berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan pemerintah pusat.

"Ada beberapa kriteria penerima vaksin COVID-19 dan berdasarkan pendataan yang kami lakukan tercatat sasaran vaksinasi mencapai 1,5 juta jiwa dari total penduduk di Jember 2,5 juta jiwa," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Jember Diah Kusworini usai divaksin di Puskesmas Kaliwates, Kabupaten Jember, Rabu.

Pemerintah Kabupaten Jember mencanangkan vaksinasi COVID-19 yang diikuti oleh para pejabat di forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda), tokoh masyarakat, ormas, dan tenaga kesehatan di Puskesmas Kaliwates.

"Mereka yang menjadi sasaran penerima vaksin berusia produktif, yakni 18 tahun hingga 59 tahun. Data yang masuk aplikasi Primary Care untuk pelayanan vaksinasi COVID-19 akan terus berkembang," tuturnya.

Untuk melayani vaksinasi 1,5 juta orang, Dinkes Jember sudah menyiapkan para vaksinator di 50 pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) yang tersebar di 31 kecamatan dan rumah sakit yang telah siap yakni RSD dr. Soebandi Jember. Setiap satu puskesmas memiliki empat vaksinator COVID-19.

"Para vaksinator puskesmas akan memberikan pelatihan kepada 10 rumah sakit swasta di Jember yang dijadwalkan dipercepat pada Februari 2021, sehingga diharapkan semua rumah sakit swasta bisa melayani vaksinasi COVID-19," katanya.

Ia mengatakan sebanyak 7.221 tenaga kesehatan di Jember yang sudah mendapat tiket elektronik untuk divaksin, namun tidak semuanya memenuhi kriteria mendapat suntikan vaksin Sinovac.

"Mereka yang pernah terkonfirmasi positif COVID-19, hamil, dan menyusui akan ditunda lebih dulu untuk mendapatkan vaksin, sehingga dengan 6.800 dosis vaksin yang diterima di Jember kemungkinan lebih dari cukup," ujarnya.

Sementara itu, Juru bicara Satgas COVID-19 Gatot Triyono yang mendapat kesempatan vaksin tahap pertama mengatakan protokol kesehatan tetap harus diperhatikan, meskipun sudah mendapat suntikan vaksin.

"Bukan berarti kalau sudah divaksin, maka mengabaikan protokol kesehatan 3M. Masyarakat yang nantinya mendapat vaksin tetap harus disilpin dalam menjalankan protokol kesehatan," katanya.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021