Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga Surabaya dan Lembaga Amil Zakat Nasional Lembaga Manajemen infaq (LMI) menjajaki kerja sama perkuliahan Merdeka Belajar melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di kampus setempat beberapa waktu lalu.
Dekan FEB Unair Dian Agustia di Surabaya, Jumat mengatakan dari kerja sama tersebut nanti mahasiswa akan belajar perihal dunia perzakatan dan keamilan selama satu semester melalui program magang.
"Selama satu semester ini, mahasiswa akan belajar perihal dunia perzakatan, keamilan, pemberdayaan, dan pendayagunaan. Pengalaman ini sangat diperlukan untuk mahasiswa sendiri, dalam rangka pengalaman saat lulus kuliah kelak," katanya.
Dian berharap mahasiswa yang magang nanti bisa mengimplementasikan keilmuan yang diperoleh selama di kampus.
"Salah satu tri dharma perguruan tinggi adalah pengabdian masyarakat. Kami berharap pengabdian ini dimaksimalkan oleh mahasiswa," katanya.
Selain itu menurutnya mahasiswa perlu menyiapkan objek pengabdian masyarakat melalui program-program pemberdayaan Laznas LMI.
Sementara itu Presiden Direktur Laznas LMI Agung Wijayanto menyambut baik kerja sama yang terjalin tersebut.
Agung menyebut pada program Merdeka Belajar mahasiswa dituntut untuk terus kreatif dalam berinovasi.
"Masa sekarang mahasiswa perlu praktik langsung untuk menumbuhkan kreativitas, bukan sekadar berkutat pada bangku perkuliahan. Mereka akan belajar dan melihat realitas di lapangan, terlebih tentang dunia perzakatan," ujar Agung.
Perkuliahan kampus Merdeka Belajar ini akan dimulai tanggal 22 Febuari-18 Juni 2021. Departemen Ekonomi Islam FEB Unair ditunjuk sebagai pilot projek program tersebut.
Pada akhir Januari ini telah dimulai proses perekrutan untuk mahasiswa minimal semester 4 yang berminat mengikuti magang program Kampus Merdeka Belajar. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Dekan FEB Unair Dian Agustia di Surabaya, Jumat mengatakan dari kerja sama tersebut nanti mahasiswa akan belajar perihal dunia perzakatan dan keamilan selama satu semester melalui program magang.
"Selama satu semester ini, mahasiswa akan belajar perihal dunia perzakatan, keamilan, pemberdayaan, dan pendayagunaan. Pengalaman ini sangat diperlukan untuk mahasiswa sendiri, dalam rangka pengalaman saat lulus kuliah kelak," katanya.
Dian berharap mahasiswa yang magang nanti bisa mengimplementasikan keilmuan yang diperoleh selama di kampus.
"Salah satu tri dharma perguruan tinggi adalah pengabdian masyarakat. Kami berharap pengabdian ini dimaksimalkan oleh mahasiswa," katanya.
Selain itu menurutnya mahasiswa perlu menyiapkan objek pengabdian masyarakat melalui program-program pemberdayaan Laznas LMI.
Sementara itu Presiden Direktur Laznas LMI Agung Wijayanto menyambut baik kerja sama yang terjalin tersebut.
Agung menyebut pada program Merdeka Belajar mahasiswa dituntut untuk terus kreatif dalam berinovasi.
"Masa sekarang mahasiswa perlu praktik langsung untuk menumbuhkan kreativitas, bukan sekadar berkutat pada bangku perkuliahan. Mereka akan belajar dan melihat realitas di lapangan, terlebih tentang dunia perzakatan," ujar Agung.
Perkuliahan kampus Merdeka Belajar ini akan dimulai tanggal 22 Febuari-18 Juni 2021. Departemen Ekonomi Islam FEB Unair ditunjuk sebagai pilot projek program tersebut.
Pada akhir Januari ini telah dimulai proses perekrutan untuk mahasiswa minimal semester 4 yang berminat mengikuti magang program Kampus Merdeka Belajar. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021