Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur bersama Forkopimda setempat bersinergi menyukseskan gerakan donor plasma konvalesen (Gedor Pasen) sebagai upaya kesembuhan bagi pasien yang terpapar COVID-19.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Kediri, Kamis, mengemukakan pihaknya sudah mengadakan rapat dengan seluruh Forkopimda di ruang kerja Kepala Kejaksaan Negeri Kota Kediri.

“Bersama pak Kajari, pak Ketua Dewan, pak Kapolres, pak Dandim, ibu ketua PN, pak Sekda, sedang berupaya untuk mencarikan pendonor plasma konvalesen. Mungkin anggotanya pak Kapolres ada yang pernah kena. Dari TNI atau anggotanya pak Sekda ada yang jadi penyintas, datanya kita serahkan ke PMI untuk dicek. Hasilnya nanti kalau ada yang cocok akan jadi pendonor,” kata Wali Kota Abdullah Abu Bakar.

Gedor Pasen merupakan salah satu upaya untuk membantu penyembuhan pasien COVID-19 sekaligus menekan angka kematian akibat COVID-19, khususnya di Kota Kediri.

Program ini selaras dengan program yang dicanangkan secara daring oleh Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin bersama Palang Merah Indonesia dan rumah sakit seluruh Indonesia, yaitu Gerakan Nasional Pendonor Plasma Konvalesen, Senin (18/1).

Pada tahap awal, Forkopimda akan melakukan pendataan jajaran di bawahnya yang pernah terkonfirmasi positif COVID-19.

Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat juga menegaskan bahwa terapi plasma konvalesen untuk pasien COVID-19 ini memiliki tingkat kesembuhan yang tinggi. Sehingga, Wali Kota Kediri berharap hasil rapat ini bisa segera dieksekusi.

"Insya Allah nanti hari Selasa pekan depan, kita akan antar calon pendonor ini, baik yang dari kepolisian dan kejaksaan maupun dari ASN dan TNI ke PMI. Kami berharap para penyintas yang telah sembuh mau mendonorkan darahnya untuk menyelamatkan nyawa saudara kita yang terkena COVID-19," ujar Wali Kota Kediri.

Mas Abu, sapaan akrabnya menambahkan dari informasi yang diterima plasma satu orang ini bisa untuk mengobati tiga pasien.

"Dengan begitu Insya Allah nanti penanganan pasien COVID-19 akan jauh lebih maksimal lagi di Kota Kediri. Kalau donor plasma ini kita lakukan, artinya ya kita sudah berikhtiar maksimal 100 persen untuk menyembuhkan pasien COVID-19 di daerah ini," kata Mas Abu.

Ia juga berterima kasih kepada Forkopimda Kota Kediri yang telah banyak membantu penanganan COVID-19 sampai mencarikan pendonor plasma konvalesen.

Di Kota Kediri, data per Rabu (20/1), warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 910 orang. Dari jumlah itu, 50 orang masih dirawat, dua orang masih dipantau, 768 orang telah sembuh dan 90 meninggal dunia. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021