Pemerintah Kota Madiun mendapatkan kuota vaksin COVID-19 sebanyak 3.820 dosis yang akan diprioritaskan bagi tenaga kesehatan.

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kota Madiun dr. Denik Wuryani mengatakan bahwa alokasi vaksin COVID-19 yang diterima Pemkot Madiun tersebut, setara dengan jumlah tenaga kesehatan di kota itu yang terdata sebagai penerima vaksin pada tahap pertama pada Februari nanti.

"Data yang saat ini sudah masuk di kami ada 1.910 orang yang menjadi target sasaran vaksin COVID-19 tahap pertama Februari nanti. Tapi, data ini masih bisa berubah," ujar dr Denik di Madiun, Rabu.

Menurut dia, dari target 1.910 tersebut, setiap orang mendapatkan dua kali penyuntikan vaksin sehingga dibutuhkan 3.820 dosis vaksin untuk memenuhi kebutuhan seluruh nakes.

Terkait vaksin yang diberikan, pemkot mendapatkan jatah jenis Sinovac. Adapun, durasi yang dibutuhkan untuk penyuntikan vaksin tahap 1 dan 2 berjarak 14 hari. Vaksin itu diberikan kepada warga yang berusia 18-59 tahun, tidak sedang hamil atau menyusui, tidak komorbid, dan tidak mengalami kondisi autoimun.

Lebih lanjut, Denik menjelaskan bahwa Kota Madiun dijadwalkan melakukan kegiatan vaksinasi tersebut pada Februari mendatang.

Untuk mempersiapkan kegiatan vaksinasi, Dinkes PPKB Kota Madiun terus berupaya menyempurnakan data jumlah tenaga kesehatan dalam kota. Para, tenaga kesehatan tersebut telah mendapatkan pesan singkat atau SMS blast vaksinasi dari Peduli COVID-19.

Selain itu, Pemkot Madiun juga telah menyiapkan vaksinator dan melakukan pendataan terhadap 13 fasilitas layanan kesehatan yang akan melaksanakan kegiatan vaksinasi. Seperti di rumah sakit, puskesmas, puskesmas pembantu, serta klinik, dan layanan kesehatan lainnya.

"Nantinya setiap nakes akan mendapatkan SMS yang berisi jadwal dan lokasi penyuntikan vaksinnya. Jadi, tidak dilakukan di satu tempat dan diharapkan lebih teratur," katanya.

Pemerintah Indonesia telah memulai kegiatan vaksinasi untuk memerangi penyebaran kasus COVID-19 yang terus meningkat hingga saat ini, termasuk di Kota Madiun.

Sesuai data Satgas COVID-19 Kota Madiun, jumlah kasus konfirmasi COVID-19 di kota itu hingga Selasa (19/1) telah mencapai 687 orang. Dari jumlah tersebut, 462 diantaranya telah sembuh, 59 lainnya masih dalam perawatan, 114 orang isolasi mandiri, dan 52 orang meninggal dunia.

Jumlah kasus konfirmasi 687 tersebut bertambah 30 kasus dari sehari sebelumnya yang mencapai 657 orang. Kota Madiun saat ini kembali masuk kategori zona mera, yakni daerah berisiko tinggi penyebaran COVID-19 dengan tingkat kesembuhan sebesar 67,25 persen dan tingkat kematian 7,57 persen.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021