Muatan kapal peti kemas dan curah kering di Terminal Teluk Lamong turun sebesar 5 persen menjadi 678.208 TEUs selama tahun 2020, karena turunnya peti kemas internasional akibat pandemi yang mempengaruhi proses produksi barang di beberapa negara.

Direktur Operasi dan Teknik PT Terminal Teluk Lamong Warsilan dalam keterangan persnya di Surabaya, Jawa Timur, Selasa, mengatakan, secara rinci jumlah peti kemas internasional turun 13 persen menjadi 296.896 TEUs dari 372.936 TEUs pada 2019.

Sedangkan untuk muatan peti kemas domestik tahun 2020, tercatat naik dua persen menjadi 381.312 TEUs dibandingkan dengan 2019 yang hanya 372.936 TEUs.

Baca juga: Terminal Teluk Lamong catat kenaikan kapal sandar sepanjang 2020

Namun, untuk jumlah muatan peti kemas arus curah kering hingga Desember 2020 turun tiga  persen menjadi 2.787.182 ton dibandingkan dengan tahun 2019.

"Memang pandemi mempengaruhi proses produksi barang di beberapa kota dan negara. Sehingga proses pergerakan barang di pelabuhan juga mengalami perubahan pola yang berdampak pada kinerja pelabuhan," kata Warsilan.

Baca juga: Kapal muat ratusan petikemas tenggelam di Teluk Lamong

Ia menjelaskan turunnya arus barang internasional yang cukup tinggi karena mayoritas kapal dan barang yang masuk ke Terminal Teluk Lamong berasal dari Asia Timur, salah satunya China.

"Sebagai negara dengan penyebaran pandemi pertama di dunia, pasokan barang dari dan ke negara tersebut sempat terhenti sehingga mempengaruhi jumlah barang yang masuk dan keluar dari Indonesia," tuturnya.

Baca juga: Kapal bermuatan 71.582 ton pakan ternak asal Brazil sandar di Terminal Teluk Lamong

Sementara itu, Direktur Utama Terminal Teluk Lamong Faruq Hidayat mengaku akan terus berusaha meningkatkan produktivitas dan akan selalu beradaptasi serta berinovasi.

"Di sisi lain bagi seluruh pegawai diharapkan untuk tetap produktif dengan tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat dalam bekerja," katanya.

Terminal Teluk Lamong, kata dia, juga akan berupaya terus meningkatkan kinerja pada tahun 2021.

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021