Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana dan jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya disuntik vaksin COVID-19 pertama kali di Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat.
Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana mengaku bersyukur karena vaksinasi COVID-19 yang pertama kali di Surabaya ini berjalan lancar.
Ia memastikan semua jajaran Forpimda dan tokoh masyarakat yang sudah didaftarkan hari ini, semuanya divaksin dan berjalan dengan baik dan lancar.
"Bahkan, hasil observasi dalam 30 menit setelah divaksin juga aman. Makanya kita sampaikan kepada warga Kota Surabaya bahwa vaksin ini aman dan halal. Jadi, tidak perlu khawatir dan takut apabila dapat bagian vaksin. Ini adalah upaya dan semangat kita bersama untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19," kata Whisnu.
Selain Plt Wali Kota, jajaran Forpimda sebanyak 16 orang yang ikut vaksinasi, di antaranya Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono, Kapolrestabes Surabaya, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, Danrem 084/Bhaskara Jaya, Kajari Tanjung Perak, Kajari Surabaya, dan Ketua Pengadilan Negeri Surabaya.
Selanjutnya, Ketua IDI Surabaya, Kepala Kemenag Kota Surabaya, Kepala Bidang Keperawatan RSUd dr Soewandhie, Tim Penggerak PKK Tegalsari, Kepala Cabang Surabaya BPJS Kesehatan, Wakil Ketua Fraksi PKB DPRD Surabaya, Ketua PPNI Surabaya, dan istri Plt Wali Kota Surabaya Dini Syafariah Endah.
Proses vaksinasi kali ini harus melewati beberapa tahapan, yakni tahap pertama atau di meja 1 proses registrasi, tahap kedua atau meja 2 proses skrining kesehatan, kemudian tahap ketiga atau meja 3 proses vaksinasi. Khusus pria disuntik vaksin di panggung dan untuk perempuan disediakan tenda khusus yang tertutup.
Lalu tahapan keempat atau meja 4 proses pencatatan dan diberikan kartu vaksinasi COVID-19, serta dilanjutkan dengan proses pemantauan.
Whisnu mengaku tidak sakit pada saat disuntik vaksin, apalagi jarumnya kecil, sehingga tidak ada masalah yang berarti baginya. Meskipun sudah divaksin, ia memastikan dirinya akan terus menerapkan 3M, yaitu menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, dan memakai masker.
Ia meminta warga untuk terus disiplin menerapkan 3M meskipun sudah divaksin. "Jadi, itu harus terus didengungkan supaya kita bisa mengendalikan dan menuntaskan COVID-19 di Surabaya," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana mengaku bersyukur karena vaksinasi COVID-19 yang pertama kali di Surabaya ini berjalan lancar.
Ia memastikan semua jajaran Forpimda dan tokoh masyarakat yang sudah didaftarkan hari ini, semuanya divaksin dan berjalan dengan baik dan lancar.
"Bahkan, hasil observasi dalam 30 menit setelah divaksin juga aman. Makanya kita sampaikan kepada warga Kota Surabaya bahwa vaksin ini aman dan halal. Jadi, tidak perlu khawatir dan takut apabila dapat bagian vaksin. Ini adalah upaya dan semangat kita bersama untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19," kata Whisnu.
Selain Plt Wali Kota, jajaran Forpimda sebanyak 16 orang yang ikut vaksinasi, di antaranya Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono, Kapolrestabes Surabaya, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, Danrem 084/Bhaskara Jaya, Kajari Tanjung Perak, Kajari Surabaya, dan Ketua Pengadilan Negeri Surabaya.
Selanjutnya, Ketua IDI Surabaya, Kepala Kemenag Kota Surabaya, Kepala Bidang Keperawatan RSUd dr Soewandhie, Tim Penggerak PKK Tegalsari, Kepala Cabang Surabaya BPJS Kesehatan, Wakil Ketua Fraksi PKB DPRD Surabaya, Ketua PPNI Surabaya, dan istri Plt Wali Kota Surabaya Dini Syafariah Endah.
Proses vaksinasi kali ini harus melewati beberapa tahapan, yakni tahap pertama atau di meja 1 proses registrasi, tahap kedua atau meja 2 proses skrining kesehatan, kemudian tahap ketiga atau meja 3 proses vaksinasi. Khusus pria disuntik vaksin di panggung dan untuk perempuan disediakan tenda khusus yang tertutup.
Lalu tahapan keempat atau meja 4 proses pencatatan dan diberikan kartu vaksinasi COVID-19, serta dilanjutkan dengan proses pemantauan.
Whisnu mengaku tidak sakit pada saat disuntik vaksin, apalagi jarumnya kecil, sehingga tidak ada masalah yang berarti baginya. Meskipun sudah divaksin, ia memastikan dirinya akan terus menerapkan 3M, yaitu menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, dan memakai masker.
Ia meminta warga untuk terus disiplin menerapkan 3M meskipun sudah divaksin. "Jadi, itu harus terus didengungkan supaya kita bisa mengendalikan dan menuntaskan COVID-19 di Surabaya," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021