Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang mengindikasikan kegiatan usaha pada triwulan pertama tahun 2021 tetap tumbuh positif.

"Optimistis pertumbuhan kegiatan usaha tetap positif tercermin dari saldo bersih tertimbang (SBT) prakiraan kegiatan usaha sebesar 5,98 persen lebih tinggi ketimbang realisasi SBT pada triwulan IV tahun 2020," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Malang Azka Subhan Aminurridho di Malang, Jawa Timur, Kamis.

Menurut Azka, industri pengolahan diperkirakan masih mencatat kinerja usaha positif meskipun lebih rendah dibandingkan realisasi periode sebelumnya, sebagaimana terindikasi dari SBT prakiraan sebesar 2,23 persen.

Responden menyampaikan pertumbuhan positif kinerja usaha terutama didorong oleh permintaan yang masih relatif baik. Hal ini juga diikuti oleh sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan dengan SBT prakiraan sebesar 0,84 persen.

Sementara itu, lanjutnya, kontraksi diprakirakan terjadi pada kegiatan usaha di sektor Pprdagangan, hotel dan restoran (SBT -1,32 persen). Kontraksi kegiatan usaha sejalan dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada Januari 2021.

Pada triwulan IV-2020, kondisi keuangan perusahaan menunjukan perbaikan. Berdasarkan kondisi likuiditasnya, saldo bersih (SB) likuiditas perusahaan tercatat sebesar 6,35 persen setelah triwulan sebelumnya terkontraksi sebesar -6,78 persen.

Sejalan dengan hal tersebut, kata Azka, kemampuan perusahaan untuk mencetak laba (rentabilitas) pada triwulan IV tahun 2020 menunjukkan perbaikan dengan SB sebesar 1,72 persen setelah triwulan sebelumnya terkontraksi sebesar -10,71 persen.

Menurutv dia, hal ini juga diikuti perkembangan realisasi investasi pada triwulan IV tahun 2020 yang menunjukkan perbaikan dengan SBT sebesar 4,85 persen setelah periode sebelumnya tercatat terkontraksi SBT sebesar -9,66 persen.

Peningkatan realisasi investasi tertinggi terjadi pada sektor perdagangan besar dan eceran, serta reparasi mobil dan motor (SBT 5,40 persen) dan sektor konstruksi (SBT 2,28 persen).

Berdasarkan Prompt Manufacturing Index (PMI) Bank Indonesia, kinerja industri pengolahan triwulan IV tahun 2020 terindikasi mengalami peningkatan dengan indeks PMI-BI sebesar 30,00 persen, setelah periode sebelumnya tercatat PMI – BI sebesar 24,27 persen dan 27,27 persen pada triwulan yang sama tahun lalu.

Perbaikan terjadi pada hampir seluruh komponen pembentuk PMI-BI, terutama volume produksi dengan indeks 14,22 persen ditopang oleh penerimaan barang input yang lebih cepat, serta jumlah tenaga kerja dengan indeks 8,97 persen.

PMI-BI triwulan I tahun 2021 diprakirakan sebesar 28,36 persen, lebih rendah dari triwulan IV tahun 2020.

"Hal ini sejalan dengan kinerja sektor industri pengolahan yang diperkirakan masih mencatat kinerja usaha positif meskipun lebih rendah dibandingkan realisasi periode sebelumnya," kata Azka.

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021