Pemerintah Kota Madiun menyediakan cairan disinfektan 3.500 liter setiap hari untuk sterilisasi atau penyemprotan sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di wilayah setempat.

"Mengingat hingga saat ini penyebaran COVID-19 masih ada, kita perlu mengambil langkah pencegahan guna menekan penyebaran kasus baru. Titik-titik penyemprotan kita fokuskan di daerah kelurahan yang ada penambahan kasus," ujar Kepala Seksi Pencegahan Bencana dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Madiun Yanu Budilarto di Madiun, Rabu.

Selain wilayah kelurahan yang terdapat penambahan kasus, penyemprotan disinfektan juga dilakukan di area perkantoran, tempat ibadah, jalan-jalan protokol, hingga fasilitas umum seperti halnya pasar tradisional dan lapangan.

Untuk melancarkan proses penyemprotan, BPBD Kota Madiun mengerahkan tujuh kendaraan yang dimilikinya.

Ketujuh kendaraan tersebut dibagi ke tiga kecamatan yang ada di Kota Madiun saat proses penyemprotan. Yakni Kecamatan Manguharjo, Taman, dan Kartoharjo.

Yanu menambahkan, khusus untuk pasar tradisional, BPBD secara rutin melakukan penyemprotan selama beberapa hari terakhir. Tujuannya agar penyebaran virus corona di lingkungan pasar bisa ditekan. Apalagi, beberapa hari lalu terdapat temuan kasus COVID-19 di fasilitas umum tersebut.

"Harapan kami, dengan penyemprotan disinfektan ini, wilayah kota bisa lebih steril dan kasus COVID-19 bisa ditekan," katanya.

Sementara, data Satgas COVID-19 Kota Madiun mencatat hingga Rabu (6/1/2021) ada sebanyak 453 warga setempat yang terkonfirmasi positif COVID-19. Dari jumlah itu, sebanyak 333 orang di antaranya telah sembuh, 84 orang masih dalam perawatan, dan 36 orang meninggal dunia.

Jumlah pasien konfirmasi sebanyak 453 tersebut meningkat sebanyak 15 kasus dari sehari sebelumnya. Saat ini Kota Madiun masuk dalam zona oranye yakni tergolong risiko sedang penyebaran COVID-19 di Jatim dengan tingkat kesembuhan 73,51 persen dan tingkat kematian 7,95 persen.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021