Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur dr. Herlin Ferliana menyatakan pemberian Vaksin Sinovac tahap pertama diprioritaskan untuk sumber daya manusia (SDM) bidang kesehatan yang bekerja di fasilitas kesehatan dan dinas kesehatan.
"Prioritas ini dilakukan karena mereka berisiko tinggi tertular saat menangani orang yang terpapar COVID-19," kata Herlin di Surabaya, Senin.
Pemberian vaksin terhadap SDM kesehatan diharapkan dapat menguatkan pelayanan di rumah sakit agar petugas kesehatan tidak tertular COVID-19.
Dia mengungkapkan, dari petunjuk teknis (juknis) yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terdapat prioritas satu hingga empat penerima vaksin ini.
Prioritas pertama yaitu SDM kesehatan yang bekerja di fasilitas kesehatan dan dinas kesehatan.
"SDM ini mulai dari sopir, petugas administrasi hingga tenaga kesehatan. Nanti kalau jumlah vaksin sudah cukup, akan diberikan ke prioritas kedua yaitu penyedia layanan publik," katanya.
Skema pembagian akan melihat jumlah sasaran SDM yang akan diberikan. Dari data yang dipunyai Dinkes Jatim ada 139 ribu SDM kesehatan di wilayah setempat yang menjadi prioritas pertama vaksin.
"Semua SDM yang ada harus mengisi dua data. Pertama data riwayat kesehatan seperti komorbid atau pernah terkena, sehingga menjadi prioritas vaksin. Kemudian mengisi data kontak," ujarnya.
Distribusi akan diberikan sesuai data kabupaten dan kota yang dimasukkan satu pintu sehingga Dinkes Jatim dan Kemenkes bisa mengetahui sebaran vaksin yang dilakukan.
"Dinkes kota dan kabupaten akan mendistribusikan ke faskes yang memenuhi sarana dan SDM untuk memberikan imunisasi sesuai daftar yang ada," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Prioritas ini dilakukan karena mereka berisiko tinggi tertular saat menangani orang yang terpapar COVID-19," kata Herlin di Surabaya, Senin.
Pemberian vaksin terhadap SDM kesehatan diharapkan dapat menguatkan pelayanan di rumah sakit agar petugas kesehatan tidak tertular COVID-19.
Dia mengungkapkan, dari petunjuk teknis (juknis) yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terdapat prioritas satu hingga empat penerima vaksin ini.
Prioritas pertama yaitu SDM kesehatan yang bekerja di fasilitas kesehatan dan dinas kesehatan.
"SDM ini mulai dari sopir, petugas administrasi hingga tenaga kesehatan. Nanti kalau jumlah vaksin sudah cukup, akan diberikan ke prioritas kedua yaitu penyedia layanan publik," katanya.
Skema pembagian akan melihat jumlah sasaran SDM yang akan diberikan. Dari data yang dipunyai Dinkes Jatim ada 139 ribu SDM kesehatan di wilayah setempat yang menjadi prioritas pertama vaksin.
"Semua SDM yang ada harus mengisi dua data. Pertama data riwayat kesehatan seperti komorbid atau pernah terkena, sehingga menjadi prioritas vaksin. Kemudian mengisi data kontak," ujarnya.
Distribusi akan diberikan sesuai data kabupaten dan kota yang dimasukkan satu pintu sehingga Dinkes Jatim dan Kemenkes bisa mengetahui sebaran vaksin yang dilakukan.
"Dinkes kota dan kabupaten akan mendistribusikan ke faskes yang memenuhi sarana dan SDM untuk memberikan imunisasi sesuai daftar yang ada," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021