Bupati Pamekasan Baddrut Tamam menginstruksikan agar semua aparatur sipil negara di lingkungan pemkab melakukan tes cepat sebagai bentuk deteksi dini penyebaran COVID-19 di kalangan abdi negara di wilayah itu.

"Langkah ini kami lakukan sebagai upaya meningkatkan kewaspadaan, selain juga bentuk deteksi dini kemungkinan adanya ASN di lingkungan Pemkab Pamekasan yang terpapar COVID-19," kata Baddrut di Pamekasan, Ahad malam.

Ia menjelaskan berdasarkan hasil rapat koordinasi tim Satgas COVID-19 di Pemprov Jatim, sekitar 30 persen pasien positif terpapar virus corona meninggal dunia karena terlambat dalam penanganan medis.

Rapid test, kata Baddrut, salah satu upaya dalam menemukan gejala seseorang terpapar COVID-19 atau tidak.

Khusus bagi ASN, camat dan kepala desa/lurah yang memiliki riwayat penyakit, Bupati Baddrut Tamam meminta agar lebih rutin lagi melakukan tes cepat.

"Sebab, menurut catatan Satgas COVID-19 dari unsur tenaga medis menyebutkan, bahwa 70 persen orang yang positif COVID-19 dan meninggal meninggal dunia karena punya komorbid," katanya.

Bupati muda yang juga mantan anggota DPRD Jatim dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Pamekasan ini lebih lanjut menjelaskan, pihaknya telah meminta Dinas Kesehatan Pamekasan untuk mengatur jadwal pelaksanaan.

Sebelumnya sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Pamekasan sudah terkonfirmasi positif terpapar COVID-19, di antaranya Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata Nurul Widiastutik dan Direktur RSUD dr Slamet Martodirjo Pamekasan Farid Anwar.

Sementara itu, guna mencegah penyebaran COVID-19, tim Satgas COVID-19 di Pamekasan terus menggencarkan razia penegakan disiplin protokol kesehatan tiga kali sehari dengan sasaran berbeda seperti pusat perbelanjaan, kafe, rumah kos, hingga sosialisasi secara langsung ke rumah-rumah warga.

Sementara itu, berdasarkan data Satgas COVID-19 Pemkab Pamekasan, hingga 3 Januari 2021 ini warga Pamekasan yang terkonfirmasi positif sebanyak 794 orang. Perinciannya, 544 orang sembuh, 185 orang diisolasi dan sebanyak 80 orang lainnya meninggal dunia.

Warga yang suspek COVID-19 sebanyak 1.119 orang, dengan perincian, 36 orang dalam pengawasan, 1.003 orang selesai pengawasan, dan sebanyak 80 orang lainnya meninggal dunia.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021