Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mendukung kebijakan pemerintah yang memutuskan untuk sementara menutup pintu bagi warga negara asing (WNA) sebagai antisipasi adanya virus corona jenis baru.
"Kebijakan itu merupakan langkah tepat," ujar LaNyalla di sela kunjungannya di Surabaya, Senin.
Keputusan diambil usai pemerintah menggelar rapat kabinet terbatas hari ini (Senin, 28/12) dan berlaku mulai 1 hingga 14 Januari 2021 bagi seluruh WNA dari semua negara.
Baca juga: Mulai 1 Januari 2021, Indonesia tutup pintu bagi WNA semua negara
Menurut dia, meski virus corona baru yang ditemukan di Inggris belum terdeteksi di Indonesia, langkah pencegahan harus dilakukan sedini mungkin.
"Untuk itu, DPD RI mendukung keputusan pemerintah untuk tidak mengizinkan masuknya WNA dari negara manapun ke Indonesia," ucapnya.
Baca juga: WHO sebut belum perlu peringatan keras atas varian baru virus corona
Senator asal Dapil Jawa Timur itu meminta pemerintah untuk memantau WNA yang masuk ke Indonesia sejak varian corona baru ditemukan hingga 31 Desember mendatang.
WNI yang baru kembali dari luar negeri, kata LaNyalla, juga perlu mendapat perlakuan khusus agar bisa terdeteksi apakah membawa virus corona baru atau tidak.
"Harus ada ketentuan protokol terhadap WNA maupun WNI yang datang ke Indonesia sebelum kebijakan larangan masuk diberlakukan," tutur mantan ketua umum PSSI itu.
Baca juga: Varian baru COVID-19 Inggris mungkin lebih dapat menginfeksi anak-anak
Selain itu, lanjut dia, pemerintah juga harus memikirkan apa yang harus dilakukan terhadap WNI yang baru saja kembali dari luar negeri, khususnya dari Inggris.
Pemerintah daerah juga diharapkan memperketat perbatasan-perbatasan di wilayahnya agar tidak kecolongan masuknya WNA, hingga pintu perbatasan terkecil sekalipun.
"Pemda harus berkoordinasi dengan kepolisian, TNI maupun imigrasi untuk bisa memastikan tak ada jalur-jalur tikus yang dimanfaatkan pihak-pihak tak bertanggung jawab," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Kebijakan itu merupakan langkah tepat," ujar LaNyalla di sela kunjungannya di Surabaya, Senin.
Keputusan diambil usai pemerintah menggelar rapat kabinet terbatas hari ini (Senin, 28/12) dan berlaku mulai 1 hingga 14 Januari 2021 bagi seluruh WNA dari semua negara.
Baca juga: Mulai 1 Januari 2021, Indonesia tutup pintu bagi WNA semua negara
Menurut dia, meski virus corona baru yang ditemukan di Inggris belum terdeteksi di Indonesia, langkah pencegahan harus dilakukan sedini mungkin.
"Untuk itu, DPD RI mendukung keputusan pemerintah untuk tidak mengizinkan masuknya WNA dari negara manapun ke Indonesia," ucapnya.
Baca juga: WHO sebut belum perlu peringatan keras atas varian baru virus corona
Senator asal Dapil Jawa Timur itu meminta pemerintah untuk memantau WNA yang masuk ke Indonesia sejak varian corona baru ditemukan hingga 31 Desember mendatang.
WNI yang baru kembali dari luar negeri, kata LaNyalla, juga perlu mendapat perlakuan khusus agar bisa terdeteksi apakah membawa virus corona baru atau tidak.
"Harus ada ketentuan protokol terhadap WNA maupun WNI yang datang ke Indonesia sebelum kebijakan larangan masuk diberlakukan," tutur mantan ketua umum PSSI itu.
Baca juga: Varian baru COVID-19 Inggris mungkin lebih dapat menginfeksi anak-anak
Selain itu, lanjut dia, pemerintah juga harus memikirkan apa yang harus dilakukan terhadap WNI yang baru saja kembali dari luar negeri, khususnya dari Inggris.
Pemerintah daerah juga diharapkan memperketat perbatasan-perbatasan di wilayahnya agar tidak kecolongan masuknya WNA, hingga pintu perbatasan terkecil sekalipun.
"Pemda harus berkoordinasi dengan kepolisian, TNI maupun imigrasi untuk bisa memastikan tak ada jalur-jalur tikus yang dimanfaatkan pihak-pihak tak bertanggung jawab," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020