Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, mendirikan tenda darurat untuk menambah kapasitas hunian guna mengatasi lonjakan pasien.

"Kapasitas hunian rumah sakit rujukan di Nganjuk dan rumah sakit darurat saat ini sudah melebihi kapasitas. Untuk itu, RSUD Nganjuk dan Kertosono mendirikan tenda darurat untuk menambah kapasitas hunian pasien COVID-19," kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Nganjuk dr Hendriyanto di Nganjuk, Ahad.

Ia mengungkapkan kapasitas di RSUD Nganjuk untuk merawat pasien CVID-19 adalah 76 tempat tidur, RSUD Kertosono 26 tempat tidur, RS Bhayangkara Nganjuk 20 tempat tidur, dan rumah sakit darurat 50 tempat tidur. Saat ini, kapasitasnya sudah melebihi.

Ia mengungkapkan perkembangan kasus COVID-19 di Kabupaten Nganjuk terus mengalami kenaikan. Hingga Sabtu (26/12) malam, jumlah suspek mencapai 762, probable 22, yang terkonfirmasi positif 1.047 orang.

Selain itu, yang masih dirawat 87 orang, yang sudah sembuh 855 orang, yang meninggal dunia 105 orang, dan kontak erat mencapai 6.769 orang.

Pihaknya memperkirakan kasus pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 bertambah. Hal ini karena jumlah kontak erat yang cukup tinggi.

"Kontak erat cukup tinggi, berpotensi untuk menambah jumlah yang terkonfirmasi positif COVID-19. Berdasarkan evaluasi, diketahui banyak yang terkonfirmasi dari kontak erat dan konfirmasi tanpa gejala. Ini menandakan masih banyaknya penularan dari orang yang membawa virus tanpa diketahui gejalanya," kata dia.

Pihaknya juga meminta agar warga mematuhi protokol kesehatan yang berlaku yakni 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak demi keselamatan diri sendiri, keluarga dan lingkungan.

"Menyikapi tren peningkatan kasus, Bupati juga sangat berharap peran aktif masyarakat mematuhi arahan pemerintah, meningkatkan kewaspadaan dengan 3M plus, yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan memakai sabun dengan air mengalir plus meningkatkan imunitas. Semua ini dimulai dari diri sendiri plus diterapkan pada keluarga dan lingkungan sekitar," ujar dia.

Dr Hendriyanto juga meminta partisipasi aktif dari semua pihak. Perangkat desa, Babinsa serta Bhabinkamtibmas diharapkan sebagai ujung tombak pengawasan terhadap para pemudik yang berpotensi menyebarkan COVID-19. Terlebih lagi saat ini libur panjang Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.

"Deteksi dini dan mengantisipasi apabila di lingkungan ada yang terkonfirmasi positif. Dari perangkat desa, kelurahan, Babinsa serta Bhabinkamtibmas sangat diharapkan sebagai ujung tombak pengawasan terhadap para pemudik, pendatang yang berpotensi menyebarkan COVID-19," kata dia.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020