Geologist asal Malang yang kini menetap dan bekerja di Paris, Prancis, Andang Bachtiar, berencana meluncurkan album musik perdana yang diambil dari puisi-puisi karyanya dan akan dirangkum dalam album berjudul "Melembutkan Batu".

"Semoga awal Februari 2021 bisa direalisasikan, saat saya pulang ke Malang," kata Andang, dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Surabaya, Sabtu.

Dosen geologi di sejumlah perguruan tinggi, sepeti Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Medan (ITM) ini menjelaskan bahwa puisi-puisinya lebih banyak bercerita tentang aspek-aspek bumi yang dia maksudkan untuk dinarasikan secara indah.

Menurut rencana, puntra dari almarhum Prof. Drs. H. M.A. Icksan (mantan Rektor IKIP Negeri Malang, kini menjadi Universitas Negeri Malang) itu ada 13 judul puisi yang akan digarap menjadi seni musik.

Ke-13 judul puisi itu adalah "Sajak orang biasa", "Gempa bumi dan tsunami disini seperti mati", "Wajah wajah, ruang kesadaran dan siklus batuan", "Tanpa geologi Dewa Ruci", "Vulkanologi rindu", "Seperti ku kenali", "Menenggelamkan matahari", "Lingkaran", "Ode satu persatu", "Kadang kadang lupa", "Belajar dari batu", "Khotbah nikah geologi" dan "Kalau tak ingin dibakar siyam".

Untuk peluncuran album musik ini, dia berkolaborasi dengan sejumlah musisi di Malang, antara lain, endri wahyu dan Charles Jalu (musisi asal Malang yang pernah tampil di Prancis), penata string Andika.

Sarjana geologi lulusan ITB ini bercerita bahwa puisi musik ini rencananya akan dia sampaikan di ruang-ruang seminar dan pengajaran di kampus pada tahun depan. Dengan pendekatan keindahan dalam bentuk puisi dan musik, dia berharap para kolega, mahasiswa juga pekerja yang menggunakan ilmu geologi termotivasi untuk lebih banyak belajar.

"Saya sendiri, makin tua, makin banyak yg harus dikerjakan," kata pria berperawakan kalem ini. (*)

Pewarta: Masuki M. Astro

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020