Pemerintah Kota Probolinggo, Jawa Timur, melalui Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) bekerja sama dengan Dinas Kesehatan P2KB melakukan tes cepat antigen terhadap puluhan pedagang Pasar Baru di kota setempat, Rabu.

"Sebanyak 64 pedagang yang ikut tes untuk mendeteksi apakah mereka terpapar COVID-19 atau tidak, padahal jumlah pedagang di Pasar Baru mencapai 200 orang," kata Kepala DKUPP Kota Probolinggo Fitriawati.

Menurutnya, tes cepat antigen itu berbeda dengan operasi yustisi disiplin protokol kesehatan. Tujuan bukan menindak pedagang yang tidak memakai masker, tetapi pemeriksaan memang dikhususkan untuk 200 pedagang Pasar Baru.

"Pedagang Pasar Baru menjadi sasaran karena pasar yang terletak di tengah Kota Probolinggo ini merupakan pasar terbesar dan paling ramai dibanding 10 pasar lainnya," tuturnya.

Dari 64 orang pedagang yang dilakukan tes cepat antigen, semua hasilnya dinyatakan negatif. Sementara untuk pedagang yang belum tes cepat nantinya akan dikoordinasikan dulu dengan dinas kesehatan.

Ia mengatakan Pasar Baru Kota Probolinggo relatif aman terhadap penyebaran COVID-19 sehingga pengunjung yang berbelanja untuk kebutuhan Natal dan tahun baru merasa aman berbelanja.

"Kami tidak boleh lengah untuk mengingatkan pedagang agar disiplin dan akan terus memantau protokol kesehatan di Pasar Baru Kota Probolinggo," ujarnya.

Sementara salah seorang pedagang, Abdul Hamid, mengapresiasi langkah Pemkot Probolinggo yang melakukan tes cepat antigen untuk para pedagang, meski diakui bahwa sebagian besar pedagang takut menjalani tes tersebut.

"Teman-teman pedagang ada yang pulang dan tidak mau tes, namun sebenarnya dengan tes cepat antigen itu untuk mengetahui apakah para pedagang terpapar atau tidak," katanya.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020