Kepolisian Resor (Polres) Madiun Kota, Jawa Timur melakukan penyisiran di sejumlah gereja di wilayah hukum setempat guna mengantisipasi gangguan keamanan pada misa dan kebaktian perayaan Natal tahun 2020.

Kepala Polres Madiun Kota AKBP R. Bobby Aria Prakasa mengatakan melalui kegiatan sterilisasi tersebut, harapannya ibadah perayaan Natal di Madiun berjalan lancar dan kondusif.

"Kita lakukan sterilisasi gereja-gereja di Kota Madiun, harapannya pelaksanaan ibadah Natal berlangsung aman, nyaman, dan kondusif," ujar Bobby kepada wartawan, Senin.

Sesuai data, jumlah gereja yang ada di wilayah hukum Polres Madiun Kota mencapai 62 gereja. Gereja-gereja tersebut berada di lima sektor yang ada di wilayah hukum Polres Madiun Kota. Yakni tiga sektor di Kota Madiun dan dua sektor di Kabupaten Madiun.

Pihaknya menegaskan semua gereja akan mendapat pengamanan saat menggelar ibadah Natal. Meski demikian, pengamanan akan fokus pada gereja yang memiliki jumlah umat atau jemaat banyak. Seperti di Gereja Katolik Santo Cornelius, Gereja Katolik Mater Dei, Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW), dan lainnya.

Bobby menjelaskan, penyisiran gereja tersebut dilakukan dengan bantuan tim Jihandak Brimob Polda Jawa Timur, Detasemen C, Kompi Dua, Madiun. Penyisiran dilakukan dengan menggunakan alat deteksi logam.

Dengan teliti petugas memeriksa seluruh sudut bangunan, baik di dalam maupun di luar ruangan gereja. Penyisiran dilakukan mulai dari halaman depan, pintu masuk, hingga seluruh sudut ruangan dan hiasan Natal.

Ia menambahkan, secara total, Polres Madiun Kota menyiagakan sebanyak 402 personel untuk mengamankan perayaan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 di wilayah hukumnya.

"Ratusan personel tersebut akan mengamankan sejumlah tempat sesuai dengan yang telah ditetapkan. Polri juga akan dibantu TNI, pemda, dan juga ormas lainnya," tambahnya.

Sementara, Panitia Perayaan Natal tahun 2020 Gereja Katolik Santo Cornelius Madiun Romo Antonius Yanuardi Hendro Wibowo mengapresiasi langkah kepolisian melakukan pengamanan dan sterilisasi gereja.

Langkah tersebut diharapkan dapat memperlancar kegiatan misa umat Katolik pada perayaan Natal tahun ini.

"Kami merasa dilindungi dan semoga nanti misa perayaan Natal 2020 bisa berjalan lancar, aman, dan nyaman," kata Romo Antonius Yanuardi.

Karena Natal 2020 dirayakan di masa pandemi, pihaknya telah menyiapkan sarana dan prasana protokol kesehatan untuk meminimalisasi penyebaran COVID-19. Seperti pembatasan jumlah umat Katolik yang mengikuti misa Natal, kewajiban memakai masker, jaga jarak, serta penyediaan alat cuci tangan.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020