Tim Penggerak PKK Kota kediri, Jawa Timur, menggandeng komunitas disabilitas di kota ini membagikan masker memperingati hari disabilitas internasional, sebagai upaya menggugah kembali kesadaran warga mengenakan masker demi memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
"Memperingati Hari Disabilitas ini kami berkumpul bersama, membagikan masker ke masyarakat. Teman-teman yang disabilitas saja mengingatkan kita semua untuk tetap bermasker, masa iya... kita yang normal tidak bisa," kata Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar di Kediri, Minggu.
Ia mengatakan masker yang dibagikan juga cukup banyak sekitar 700 lembar. Masker itu dibagikan kepada masyarakat untuk dipakai, sehingga diharapkan bisa memutus mata rantai penyebaran COVID-19 terutama di Kota Kediri.
Bunda Fey, sapaan akrabnya, juga sangat senang dengan aktivitas yang telah dibuat teman-teman disabilitas di Kota Kediri. Mereka juga diharapkan bisa tetap aktif terlibat dalam kegiatan pemerintah.
Ia juga sudah meminta agar pemerintah daerah memfasilitasi dengan program sesuai dengan yang dibutuhkan.
Ke depan, Bunda Fey berharap program untuk disabilitas di Kota Kediri bisa terus ditambah, sehingga mereka menjadi lebih berdaya.
Kepala Dinas Sosial Kota Kediri Triyono Kutut mengatakan pemerintah kota juga memfasilitasi disabilitas di Kota Kediri dengan berbagai macam pelatihan keterampilan sesuai dengan minat mereka. Misalnya, mereka yang tuna netra biasanya diajarkan untuk berlatih musik.
Bahkan, Dinas Sosial juga memfasilitasi jika ada warga yang mengundang mereka untuk berbagai acara. Untuk honor juga diberikan penuh untuk mereka.
"Kami fasilitasi mereka berlatih musik, pelatihan keterampilan, bahkan kami berikan apa yang mereka butuhkan. Misalnya untuk tuna netra rata-rata membutuhkan untuk fasilitas tempat tidur karena mereka bisa memijit," katanya.
Triyono juga menambahkan, pemerintah kota juga memberikan bantuan bahan pokok untuk mereka. Pada 2020 ini ada sekitar 500 disabilitas yang mendapatkan paket bahan pokok. Bahkan, jika ada yang cacat permanen, artinya hanya bisa di tempat tidur saja, keluarga juga diberi bantuan uang per bulan.
Sementara itu, pembagian masker itu dilakukan kepada warga pengguna jalan di sekitar Pasar Pahing Kota Kediri. Warga yang belum mengenakan masker juga diharapkan langsung memakai demi memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
Di Kota Kediri, kasus COVID-19 per Sabtu (19/12) mencapai 578 orang. Dari jumlah itu, 69 orang masih dirawat, 25 orang masih dipantua, 452 orang sudah sembuh, dan 32 orang telah meninggal dunia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Memperingati Hari Disabilitas ini kami berkumpul bersama, membagikan masker ke masyarakat. Teman-teman yang disabilitas saja mengingatkan kita semua untuk tetap bermasker, masa iya... kita yang normal tidak bisa," kata Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar di Kediri, Minggu.
Ia mengatakan masker yang dibagikan juga cukup banyak sekitar 700 lembar. Masker itu dibagikan kepada masyarakat untuk dipakai, sehingga diharapkan bisa memutus mata rantai penyebaran COVID-19 terutama di Kota Kediri.
Bunda Fey, sapaan akrabnya, juga sangat senang dengan aktivitas yang telah dibuat teman-teman disabilitas di Kota Kediri. Mereka juga diharapkan bisa tetap aktif terlibat dalam kegiatan pemerintah.
Ia juga sudah meminta agar pemerintah daerah memfasilitasi dengan program sesuai dengan yang dibutuhkan.
Ke depan, Bunda Fey berharap program untuk disabilitas di Kota Kediri bisa terus ditambah, sehingga mereka menjadi lebih berdaya.
Kepala Dinas Sosial Kota Kediri Triyono Kutut mengatakan pemerintah kota juga memfasilitasi disabilitas di Kota Kediri dengan berbagai macam pelatihan keterampilan sesuai dengan minat mereka. Misalnya, mereka yang tuna netra biasanya diajarkan untuk berlatih musik.
Bahkan, Dinas Sosial juga memfasilitasi jika ada warga yang mengundang mereka untuk berbagai acara. Untuk honor juga diberikan penuh untuk mereka.
"Kami fasilitasi mereka berlatih musik, pelatihan keterampilan, bahkan kami berikan apa yang mereka butuhkan. Misalnya untuk tuna netra rata-rata membutuhkan untuk fasilitas tempat tidur karena mereka bisa memijit," katanya.
Triyono juga menambahkan, pemerintah kota juga memberikan bantuan bahan pokok untuk mereka. Pada 2020 ini ada sekitar 500 disabilitas yang mendapatkan paket bahan pokok. Bahkan, jika ada yang cacat permanen, artinya hanya bisa di tempat tidur saja, keluarga juga diberi bantuan uang per bulan.
Sementara itu, pembagian masker itu dilakukan kepada warga pengguna jalan di sekitar Pasar Pahing Kota Kediri. Warga yang belum mengenakan masker juga diharapkan langsung memakai demi memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
Di Kota Kediri, kasus COVID-19 per Sabtu (19/12) mencapai 578 orang. Dari jumlah itu, 69 orang masih dirawat, 25 orang masih dipantua, 452 orang sudah sembuh, dan 32 orang telah meninggal dunia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020