Sejumlah relawan mendatangi kediaman Mbah Karinah, penjual kacang yang kini lumpuh dan tinggal seorang diri di gubuknya, Dusun Bolowono, Desa Wonokerto, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Salah satunya yang datang menjenguk Mbah Karinah adalah dari organisasi Senyum Desa, yakni organisasi kepemudaan yang berfokus pada pengabdian masyarakat bidang ekonomi, pendidikan, hingga kesehatan.

"Macam-macam bantuanya, semoga bisa membantu beliau," kata Ketua Koordinator Wilayah Kediri Senyum Desa M Anwar Shadiq setelah memberikan bantuannya di rumah Mbah Karinah, Dusun Bolowono, Desa Wonokerto, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri, Sabtu. 

Ia mengaku mengetahui kondisi Mbah Karinah dari media. Pihaknya prihatin dengan kondisi Mbah Karinah yang kini sakit. Namun, ia juga memberikan apresiasi karena tetangga juga memberikan perhatian. 

"Kami sudah lihat sendiri beliau hanya bisa terbaring di tempat tidurnya. Kami juga sangat apresiasi kepada tetangga sini mau merawat nenek Karinah yang hidup seorang diri," kata dia. 

Nur Alim, salah seorang perangkat di Desa Wonokerto mengatakan Mbah Karinah sudah mengalami lumpuh sekitar tiga tahun.

"Dulu beliaunya cukup sehat badannya bugar dan tak ada masalah," kata Nur Alim.

Pemerintah desa, kata dia, juga berencana merenovasi rumah yang ditinggali Mbah Karinah. Pihaknya juga mengucapkan terimakasih atas bantuan yang telah diberikan kepada Mbah Karinah. 

"Hari Kamis kalau tidak salah pak lurah ke sini sambil mengukur rumah beliau. Informasinya rumahnya Mbah Karinah akan diperbaiki," kata dia.

Sementara itu, Mbah Karinah juga mengucapkan terimakasih kunjungan dan bantuan yang diberikan.  

"Alhamdulillah sehat nak. Matur nuwun nggih sampun rawuh teng meriki (terimakasih telah datang ke sini)," kata Mbah Karinah dalam bahasa jawa. 

Mbah Karinah adalah seorang nenek usia sekitar 80 tahun. Ia mengalami lumpuh setelah sebelumnya sempat terjatuh. Mbah Karinah kini tinggal seorang diri di gubug yang terbuat dari anyaman bambu. 

Karena tinggal seorang diri dan lumpuh, Mbah Karinah hanya bisa mengandalkan bantuan para tetangga termasuk untuk cuci baju, hingga makan sehari-hari. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020