Perusahaan fintech "Peer to Peer" (P2P) Lending asal Surabaya, Komunal, mencatat penyaluran dana sebesar Rp300 miliar ke berbagai UMKM, khususnya di Jawa Timur dan Bali, meski saat ini masih masa pandemi COVID-19.

Co-founder and CEO Komunal, Hendry Lieviant, mengungkapkan keberadaan dan pertumbuhan industri fintech lending turut membantu percepatan pemulihan ekonomi nasional selama masa pandemi.

Dalam keterangan tertulis yang diterima di Surabaya, Jumat, P2P Lending menjadi salah satu alternatif pendanaan yang masih tersedia pada waktu pelaku UMKM paling membutuhkan, karena banyak tempat tidak lagi menyalurkan pinjaman di masa pandemi.

“Sebenarnya banyak pelaku UMKM yang sehat dan berpotensi, namun usaha mereka mendapat imbas negatif karena banyak lembaga pendanaan tidak lagi menyalurkan pinjaman di masa pandemi. Hal ini dapat menyebabkan efek domino negatif bagi perekonomian,” ujarnya.

Hendry menambahkan pesatnya kemajuan dan adoption rate teknologi di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ikut meningkatkan ketahanan ekonomi di masa pandemi.

Tanpa adanya kultur belanja daring, kata dia, layanan antar makanan, dan layanan berbasis teknologi lainnya krisis ekonomi akan menjadi semakin parah karena terhambatnya kegiatan ekonomi secara fisik.

“Tidak terkecuali dengan layanan keuangan, pertumbuhan P2P Lending dalam beberapa tahun terakhir seakan menjadi secercah harapan bagi para pelaku UMKM di Indonesia,” ucapnya.

Chief Operating Officer (COO) Komunal Rico Tedyono menambahkan, peningkatan fantastis peminjaman daring ini dimulai sejak berakhirnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) beberapa waktu lalu.

Hal ini juga ditunjang oleh efisiensi P2P lending seperti Komunal terutama dalam pemrosesan dokumen pinjaman, salah satunya berupa penggunaan tanda tangan digital terverifikasi sehingga pinjaman dapat diproses tanpa tanda tangan basah yang mengharuskan adanya tatap muka. 

"Pada waktu PSBB dibuka permintaan pinjaman cukup drastis meningkat, namun Komunal lebih selektif untuk memilih peminjam dengan memperketat credit scoring. Kami lebih banyak menyalurkan di sektor yang berkaitan dengan kesehatan, transportasi, logistik. Sektor-sektor itulah yang mendukung pemulihan ekonomi," katanya.

Peningkatan penyaluran pinjaman juga tak lepas dari kesetiaan pendana yang mempercayakan dananya di Komunal, untuk disalurkan ke para pelaku usaha yang telah diseleksi dengan ketat. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020