Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, memiliki Rumah Singgah Literasi dan Penelitian "Bintana Research And Literacy Shelter" (BRLS.Indonesia) yang akan menampung anak-anak muda untuk menekuni literasi, termasuk di bidang penelitian.

"Literasi yg ingin kami kembangkan adalah literasi numerik, budaya, baca tulis, dan sains, kemudian di dalamnya ada tentang penelitian," kata pendiri BRLS.Indonesia Bintana Alin, di Bondowoso, Sabtu.

Ia menjelaskan bahwa BRLS.Indonesia itu bermarkas di Desa Grujugan Lor, Kecamatan Jambesari Darus Sholah, Kabupaten Bondowoso.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua, saudara, keluarga besar, dan semua pihak yang menyukseskan peluncuran BRLS pada Jumat (11/12) lalu, terutama yang sudah tergabung di BRLS Indonesia," katanya. 

Ia menjelaskan BRLS.Indonesia merupakan wadah untuk semua orang yang ingin menekuni dunia literasi dan penelitian. "Kami welcpme kepada siapapun yang ingin sharing dan mencari ilmu di sini," kata Bintana.

Menurut dia, BRLS.Indonesia fokus di dunia literasi dan penelitian yang akan menemani mereka yang sedang mengenyam pendidikan SD-SMA, termasuk mahasiswa, dengan menyediakan buku untuk membuka cakrawala baru bagi generasi muda yang merupakan aset bangsa.

"Untuk bidang penelitian, BRLS.Indonesia sudah memiliki mentor khusus yang ahli di bidangnya, yaitu Moh. Syahron Mahbub Balada Billah, SPd. MPd. Jadi, BRLS Indonesia memang wadah untuk siapa saja yang akan menggeluti dunia literasi dan riset," katanya.
 
Peluncuran BRLS.Indonesia itu juga dirangkai dengan peluncuran buku kolaborasi berjudul "Allah Tahu #Kita Mampu", yang merupakan buku kedua Bintana Alin. Buku itu ditulis oleh 31 penulis dari beberapa provinsi yang memaparkan cerita inspiratif.

Acara peluncuran BRLS.Indonesia itu dihadiri oleh 36 anak yang sedang sekolah dari jenjang SD hingga SMA di Desa Grujugan Lor, serta belasan mahasiswa kampus IAIN Jember, penulis dan jurnalis sekolah Sabha Pena MAN Bondowoso.

Ia menceritakan, rumah literasi itu berawal dari kegelisahan Bintana Alin melihat banyaknya anak kecil yg mengalami kesulitan belajar, apalagi disaat pandemi COVID-19.

"Itu yg membuat saya segera melaksanakan launching BRLS ini. Walau mulai sejak kelas 2 SD saya sudah pernah menjadi tentor sebaya dan dilaksanakan di teras tempat saya launching ini. Memang keinginan saya sejak kecil untuk membuat taman baca di rumah. Dan karena tantangan zaman saat ini saya kembangkan di penelitian," katanya.

Ketua panitia peluncuran BRLS Indonesia Zainul mengatakan rumah literasi ini merupakan wadah yang baik untuk mengembangkan bakat dan minat anak-anak.

Pewarta: Masuki M. Astro

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020