Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, menyerahkan santunan kepada 4.140 kepala keluarga (KK) di Kecamatan Arosbaya dan Blega yang terdampak banjir.
"Santunan berupa paket sembako ini sebagai upaya pemerintah untuk meringankan beban masyarakat yang sedang kena musibah ini," kata Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron saat menyerahkan bantuan secara langsung kepada warga yang mengungsi di Desa Blega, Kecamatan Blega, Jumat.
Baca juga: Banjir di Bangkalan dan Sampang meluas
Desa Blega merupakan satu dari empat desa yang terdiri dari sembilan dusun yang terdampak banjir akibat hujan deras dan luapan sungai. Total jumlah warga terdakpak banjir sebanyak 2.479 kepala keluarga.
Wilayah kecamatan lain yang juga terdampak banjir adalah Socah, dengan total jumlah kepala keluarga terdampak sebanyak 1.661, tersebar di enam desa (21 dusun).
"Mohon bersabar ya pak, buk. Ini cobaan dari Allah SWT," ucap bupati saat menemui warga.
Baca juga: Banjir Sampang dan Bangkalan, PLN Jatim padamkan sementara aliran listrik sejumlah kawasan
Total jumlah paket sembako yang dibagikan Pemkab Bangkalan kepada warga sebanyak 1.025 paket, dengan rincian 525 paket di Kecamatan Blega dan sebanyak 501 paket di Kecamatan Arosbaya.
Tiap paket berisi lima kilogram beras, satu liter minyak goreng, lima bungkus mi instan, dan satu kilogram gula.
Kepala keluarga yang belum kebagian bantuan, sesuai dengan jumlah korban, akan disampaikan pada pendistribusian berikutnya.
Banjir di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, di dua kecamatan itu, terjadi mulai Rabu (9/12) dan hingga Jumat (11/12) masih belum surut.
Genangan masih terjadi di sepanjang jalan raya dan Pasar Tradisional Blega, serta di rumah-rumah warga di wilayah itu.
"Tapi saat ini sudah mulai surut. Kalau kemarin di Jalan Raya Blega ini ketinggian genangan air mencapai 60 senti meter dan banyak kendaraan yang mogok," kata warga setempat, Halimi.
Sementara itu, Kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangkalan Rizal Moris menyatakan bencana alam yang terjadi di Bangkalan kali ini bukan hanya banjir, tetapi juga angin kencang yang banyak merobohkan pepohonan dan memutus aliran listrik.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Santunan berupa paket sembako ini sebagai upaya pemerintah untuk meringankan beban masyarakat yang sedang kena musibah ini," kata Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron saat menyerahkan bantuan secara langsung kepada warga yang mengungsi di Desa Blega, Kecamatan Blega, Jumat.
Baca juga: Banjir di Bangkalan dan Sampang meluas
Desa Blega merupakan satu dari empat desa yang terdiri dari sembilan dusun yang terdampak banjir akibat hujan deras dan luapan sungai. Total jumlah warga terdakpak banjir sebanyak 2.479 kepala keluarga.
Wilayah kecamatan lain yang juga terdampak banjir adalah Socah, dengan total jumlah kepala keluarga terdampak sebanyak 1.661, tersebar di enam desa (21 dusun).
"Mohon bersabar ya pak, buk. Ini cobaan dari Allah SWT," ucap bupati saat menemui warga.
Baca juga: Banjir Sampang dan Bangkalan, PLN Jatim padamkan sementara aliran listrik sejumlah kawasan
Total jumlah paket sembako yang dibagikan Pemkab Bangkalan kepada warga sebanyak 1.025 paket, dengan rincian 525 paket di Kecamatan Blega dan sebanyak 501 paket di Kecamatan Arosbaya.
Tiap paket berisi lima kilogram beras, satu liter minyak goreng, lima bungkus mi instan, dan satu kilogram gula.
Kepala keluarga yang belum kebagian bantuan, sesuai dengan jumlah korban, akan disampaikan pada pendistribusian berikutnya.
Banjir di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, di dua kecamatan itu, terjadi mulai Rabu (9/12) dan hingga Jumat (11/12) masih belum surut.
Genangan masih terjadi di sepanjang jalan raya dan Pasar Tradisional Blega, serta di rumah-rumah warga di wilayah itu.
"Tapi saat ini sudah mulai surut. Kalau kemarin di Jalan Raya Blega ini ketinggian genangan air mencapai 60 senti meter dan banyak kendaraan yang mogok," kata warga setempat, Halimi.
Sementara itu, Kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangkalan Rizal Moris menyatakan bencana alam yang terjadi di Bangkalan kali ini bukan hanya banjir, tetapi juga angin kencang yang banyak merobohkan pepohonan dan memutus aliran listrik.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020