Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Gresik, Jawa Timur, menyebut angka partisipasi pelaksanaan pilkada setempat naik dibanding sebelumnya.

Ketua Bawaslu Gresik Imron Rosyadi dikonfirmasi di Gresik, Kamis, mengakui secara umum berdasarkan pengamatan lembaganya, angka partisipasi naik meskipun di masa COVID-19 dan kondisi hujan di beberapa tempat saat pemungutan suara.

"Pelaksanaan pilkada terbilang lancar. Tidak ada permasalahan menonjol, dan saya amati antusiasmenya tinggi," kata Imron,

Ke depan, pihaknya berkomitmen akan mengawasi proses rekapitulasi bertahap, hingga seluruh proses tahapan Pilkada Gresik selesai.

"Kami juga sangat terbuka menerima berbagai laporan jika memang ada kecurangan. Tentu akan segera ditindaklanjuti," katanya.

Sementara itu, anggota KPU Gresik Divisi Sosialisasi dan SDM Makmun mencatat data awal menunjukkan ada 80 persen partisipan yang hadir dari 918.192 daftar pemilih tetap (DPT).

Data ini, kata dia, melebihi target KPU Provinsi, juga melebihi menjadi rekor partisipasi terbanyak penyelenggaraan Pilkada Gresik, sebab pada Pemilihan Legislatif tahun 2019 jumlah partisipasi hanya berkisar 72 persen.

Sebelumnya, KPU Gresik menargetkan partisipasi pemilih di wilayah itu mencapai 77,5 persen atau sama dengan pelaksanaan Pilkada sebelumnya, karena saat ini digelar di tengah pandemi COVID-19.

Ketua KPU Gresik Ahmad Roni mengatakan pelaksanaan Pilkada di tengah pandemi COVID-19 tetap dilanjutkan, sesuai peraturan KPU RI Nomor 5 Tahun 2020 tentang Perubahan Tahapan Program dan Jadwal Penyelengaraan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati.

Oleh karena itu, Roni berharap target partisipasi bisa dicapai, meski cukup berat, namun harus didukung semua pihak.

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020