Ikon Pantai Cina, Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, berupa rumah apung bergeser sejauh 1 km ke bibir pantai karena dihantam gelombang tinggi yang melanda di wilayah setempat, Rabu (9/12) dini hari.

Salah satu saksi mata, Jaka ketika dikonfirmasi dari Kota Gresik, Kamis mengaku melihat hanyutnya rumah apung terjadi sekitar pukul 01.30 WIB dini hari, saat itu kondisi air laut sedang pasang.

"Rumah apung itu sempat tersangkut beberapa kali sebelum kandas di pantai, saya khawatir akan menghantam rumah saya, makanya saya ikuti terus dengan lampu senter," tuturnya, menjelaskan.

Selain kandas di pantai, kata Jaka, kondisi rumah apung itu rusak parah, seperti rantai besi yang patah, rusak dan berkarat, serta pengapung rumah yang berserakan di lokasi kandasnya.

Sementara itu, UPT PU Bawean Mohammad Zen mengatakan, kejadian itu sudah dilaporkan ke Dinas PU Kabupaten Gresik, dan telah diajukan perbaikan ke pemerintah setempat.

“Rekanan yang mengerjakan proyek bangunan itu Pak Lutfi, dan sudah mengurus ke Pulau Jawa,” katanya melalui selulernya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gresik Gunawan Setijadi mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan tentang terdamparnya Rumah Apung Pantai Cina di Desa Telukjatidawang, dan telah mengambil langkah mengamankan agar tidak bertambah rusak.

"Anggaran untuk perbaikan belum diusulkan, dan belum ada pembiayaan, sementara diamankan ke pinggir pantai dulu,” kata Gunawan.

PU Gresik, kata dia, juga akan melakukan survei proyek rumah apung yang terdampar itu dan melihat apa saja yang rusak, dan segera diperbaiki.

"Nantinya kami programkan di perubahan anggaran pendapatan belanja daerah (P-APBD) atau perubahan anggaran keuangan (PAK)," katanya, kepada wartawan. (*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020