Sebanyak 501 orang warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Lapas Klas II A Sidoarjo menggunakan hak pilih mereka pada pelaksanaan pemilihan kepala daerah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu.

Kalapas Sidoarjo Teguh Pamuji mengatakan pihaknya menerapkan protokol kesehatan dalam pemungutan suara kali ini.

"Warga binaan wajib memakai masker, dicek suhu tubuhnya, diberi sarung tangan plastik sekali pakai," ujarnya.

Ia menjelaskan Kanwil Kemenkumham Jatim memberikan atensi lebih kepada pelaksana pemilihan kepala daerah tahun 2020 ini.

"Pasalnya, beberapa lapas atau rutan juga turut menggelar pemungutan suara. Salah satunya di Lapas IIA Sidoarjo ada sebanyak 501 warga binAn mendapatkan hak suaranya," ucapnya.

Ia menjelaska kegiatan pemungutan suara sudah dimulai sejak pukul 08.00 WIB dan ada dua tempat pemungutan suara (TPS) yang didirikan di lapangan (TPS 29) dan ruang kunjungan (TPS 30).

Ia juga menjelaskan bahwa di Lapas Sidoarjo awalnya memiliki 731 orang pemilih tetap. Namun, saat hari pencoblosan, jumlahnya berkurang menjadi 501 orang dari jumlah penghuni sebanyak 1.228.

"Hal ini karena warga binaan yang sebelumnya sudah masuk DPT sudah bebas atau mendapatkan PB, CB, asimilasi serta mutasi," tuturnya.

Sedangkan bagi warga binaan yang tidak mendapatkan undangan memilih karena tidak semua punya KTP Sidoarjo atau baru saja pindah dari lapas rutan lain.

Sementara itu, sekitar pukul 10.00 WIB, Penjabat Bupati Sidoarjo Hudiyono melakukan sidak bersama Kapolresta Sidoarjo Kombespol Sumardji.

Hudiyono mengapresiasi upaya lapas yang berkomitmen menyelenggarakan pemilihan kepala daerah dengan aman dan tertib.

"Baru dua jam, tapi sudah hampir separuh pemilih yang telah menyalurkan hak suaranya, ini jadi sinyal yang baik," ucapnya.

Pilkada Sidarjo diikuti tiga pasangan calon masing-masing Bambang Haryo Sukartono-Taufiqulbar, Ahmad Muhdlor Ali-SuAli-Subandi, Kelana Aprilianto-Dwi Astutik.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020