Warga Kota Surabaya, Jawa Timur, diimbau tidak bepergian ke luar kota pada saat libur akhir tahun Hari Raya Natal dan Tahun baru 2021 sebagai upaya memutus rantai penyebaran virus corona jenis baru atau COVID-19.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Surabaya, Jumat, mengatakan meski kenaikan kasus COVID-19 pascaliburan sebelumnya dapat diantisipasi, pihaknya mengaku khawatir karena warga berpotensi besar kembali bepergian ke luar kota saat libur Natal dan tahun baru.
"Masalahnya ini nanti ada liburan lagi. Saya berharap kalau memang tidak terpaksa, tidak keluar kota terlebih dahulu," katanya.
Apalagi, lanjut dia, ketika warga itu berlibur ke luar kota, mereka akan sulit terdeteksi telah melakukan kontak dengan siapa saja. Sementara di Kota Surabaya, pemkot dengan masif melakukan tracing dan testing sehingga dapat diketahui siapa saja yang berpotensi besar untuk menjadi tertular.
Terlebih lagi, kata dia, ketika warga tersebut tergolong orang tanpa gejala (OTG), maka akan sulit terdeteksi jika tidak dilakukan pemeriksaan swab. Makanya, Wali Kota Risma berharap kepada seluruh warga Surabaya agar saat libur Natal dan tahun baru ini tidak bepergian ke luar kota.
"Karena itu saya berharap liburan ini tolong usahakan tidak kemana-mana dulu sampai kondisi di luar sana relatif lebih baik," ujarnya.
Ia berharap jangan sampai pascaliburan ke luar kota justru malah membawa virus ketika kembali pulang ke Surabaya.
"Jangan kemudian kita tertular dan impact-nya itu ke keluarga kita. Ada yang kuat tapi ada yang tidak kuat. Jadi contohnya misalnya ada seorang dokter yang kami tracing ternyata dia juga habis dari luar kota," kata dia.
Oleh sebab itu, demi keselamatan bersama, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini kembali berpesan kepada seluruh warga agar tidak liburan ke luar kota. Terlebih, COVID-19 tak hanya menyasar kepada para orang tua, namun juga anak-anak maupun remaja berpotensi tertular virus tersebut.
"Karena itu saya berharap sekali lagi, karena tidak semua orang kuat. Tidak hanya orang tua, yang muda pun banyak yang jadi korban. Oleh sebab itu ayo kita jaga 3M, memakai masker, menjaga jarak aman, dan mencuci tangan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Surabaya, Jumat, mengatakan meski kenaikan kasus COVID-19 pascaliburan sebelumnya dapat diantisipasi, pihaknya mengaku khawatir karena warga berpotensi besar kembali bepergian ke luar kota saat libur Natal dan tahun baru.
"Masalahnya ini nanti ada liburan lagi. Saya berharap kalau memang tidak terpaksa, tidak keluar kota terlebih dahulu," katanya.
Apalagi, lanjut dia, ketika warga itu berlibur ke luar kota, mereka akan sulit terdeteksi telah melakukan kontak dengan siapa saja. Sementara di Kota Surabaya, pemkot dengan masif melakukan tracing dan testing sehingga dapat diketahui siapa saja yang berpotensi besar untuk menjadi tertular.
Terlebih lagi, kata dia, ketika warga tersebut tergolong orang tanpa gejala (OTG), maka akan sulit terdeteksi jika tidak dilakukan pemeriksaan swab. Makanya, Wali Kota Risma berharap kepada seluruh warga Surabaya agar saat libur Natal dan tahun baru ini tidak bepergian ke luar kota.
"Karena itu saya berharap liburan ini tolong usahakan tidak kemana-mana dulu sampai kondisi di luar sana relatif lebih baik," ujarnya.
Ia berharap jangan sampai pascaliburan ke luar kota justru malah membawa virus ketika kembali pulang ke Surabaya.
"Jangan kemudian kita tertular dan impact-nya itu ke keluarga kita. Ada yang kuat tapi ada yang tidak kuat. Jadi contohnya misalnya ada seorang dokter yang kami tracing ternyata dia juga habis dari luar kota," kata dia.
Oleh sebab itu, demi keselamatan bersama, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini kembali berpesan kepada seluruh warga agar tidak liburan ke luar kota. Terlebih, COVID-19 tak hanya menyasar kepada para orang tua, namun juga anak-anak maupun remaja berpotensi tertular virus tersebut.
"Karena itu saya berharap sekali lagi, karena tidak semua orang kuat. Tidak hanya orang tua, yang muda pun banyak yang jadi korban. Oleh sebab itu ayo kita jaga 3M, memakai masker, menjaga jarak aman, dan mencuci tangan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020