Rumah sakit rujukan di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, telah melebihi kapasitas atau overload dalam perawatan pasien COVID-19, sehingga ada yang sementara waktu dirawat di ruang IGD.

"Sesuai arahan satgas, rumah sakit sedang mempersiapkan penambahan ruang sebanyak 12 tempat tidur di Gedung VIP Garuda. Selain itu, kami juga berencana merekrut tenaga kontrak baru khusus menangani COVID-19," kata Kepala Bidang Pelayanan RSUD Kabupaten Kediri dr Rudolf Rudy Budiantoro di Kediri, Rabu.

Rencananya, RSKK akan merekrut sekitar 30 orang yang ditugaskan sebagai perawat untuk membantu menangani pasien COVID-19. Rekrut akan langsung dilakukan oleh manajemen karena membutuhkan cepat. Saat ini, persiapan tempat tidur dan fasilitas tambahan untuk pasien COVID-19 sudah dilakukan.

Di RSUD Kabupaten Kediri, mulai Sabtu pekan lalu sudah tidak lagi mampu menerima pasien yang dinyatakan positif COVID-19, sebab seluruh ruangan isolasi khusus telah penuh. Kapasitas tempat isolasi khusus di rumah sakit ini sebanyak 32 tempat tidur.

Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat RSKK Ahsin Usman menambahkan di ruangan tersebut selain yang terkonfirmasi positif COVID-19, yang suspek juga cukup banyak mencapai 10 orang. Selain itu, ada yang terpaksa dirawat di ruang IGD sekitar enam orang. Hal itu dilakukan karena tempat tidur di ruang isolasi COVID-19 telah penuh.



Pihaknya juga mengingatkan kembali kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Kediri untuk tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. Warga diharapkan selalu mengenakan masker, rajin mencuci tangan menggunakan sabun serta menjaga jarak.

Sementara itu, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Kediri dr Ahmad Khotib mengakui jika saat ini pihaknya sudah meminta agar rumah sakit menambah kapasitas tempat tidur untuk merawat pasien VOCID-19.

"Semoga segera ada yang sembuh dan pulang. Kami pun sudah proses untuk menambah tempat dan ruangan baru. Ini di RSKK (RS Kabupaten Kediri) akan menambah kapasitas tempat isolasi, HVA (RS HVA Toeloengredjo Kota Pare) juga tambah, RS SLG (RS Simpang Lima Gumul) juga akan tambah. Kemudian rumah sakit swasta yang lain dipersilakan melayani pasien COVID-19," kata dr Ahmad.

Walaupun di rumah sakit rujukan penuh dengan pasien COVID-19, pasien masih tetap terlayani dengan baik. Setiap pasien yang masuk juga mendapatkan perawatan terbaik.

Ia menambahkan, rumah sakit di Kabupaten Kediri bersifat rumah sakit rujukan, sehingga pasien yang masuk bukan hanya dari Kabupaten Kediri melainkan dari sejumlah daerah lainnya seperti Jombang, Nganjuk, hingga Blitar.

Ia menegaskan, masyarakat juga harus tetap menerapkan protokol kesehatan. Hingga kini, di Kabupaten Kediri belum ada tanda-tanda bahwa COVID-19 sudah landai. Hal itu dilakukan sambil menunggu kepastian pemberian vaksin COVID-19.

"Belum ada tanda-tanda landai, jadi untuk selalu waspada tidak kendur dalam menerapkan protokol kesehatan," kata dia.

Di Kabupaten Kediri, data kasus COVID-19 per Selasa (1/12) mencapai 1.243 orang telah terkonfirmasi positif COVID-19. Dari jumlah itu, 104 orang masih dirawat, 1.041 orang telah sembuh, dan 98 orang telah meninggal dunia. (*)



 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020